Minggu, 12 Februari 2012

AKSI ANARKIS: Base camp PT Vale Indonesia Tbk di Morowali dibakar massa

Large_foto-inco
MAKASSAR: Aksi yang menjurus anarkis kembali terjadi di Kab. Morowali, Sulawesi Tengah. Kali ini giliran base camp PT Vale Indonesia (PT Inco) yang dibakar oleh massa dalam unjuk rasa yang terjadi, Senin 6 Februari.
 
Selain membakar base camp dan mes karyawan PT Vale Indonesia di Bahudopi, Morowali, ratusan massa dari berbagai kalangan itu juga membakar lima unit mobil milik perusahaan tambang nikel asing tersebut.
 
Pihak kepolisian setempat tidak bisa menghentikan aksi massa tersebut, namun sampai berita ini diterima Bisnis, sudah beberapa orang dari pelaku aksi telah diperiksa. “Kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian Polda Sulteng,” kata sumber Bisnis di Morowali, hari ini.
 
Berkaitan dengan hal tersebut Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk., Nico Kanter, mengatakan bahwa pihaknya menghargai hak-hak warga negara dalam menyampaikan aspirasi dan pendapatnya.
 
“Kamipun selalu membuka pintu dialog yang dilakukan secara damai, saling menghormati dan menghargai untuk membahas persoalan yang menyangkut perusahaan kami,” katanya kepada Bisnis, Senin 6 Februari.
 
Nico menjelaskan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan insiden pembakaran yang dilakukan para pengunjuk rasa terhadap Camp kami di KM 9 di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, siang hari ini (6 Feb, 2012).
 
Oleh karena itu, lanjut dia, PT Vale Indonesia akan segera melaporkan insiden ini kepada kepolisian setempat agar kiranya dapat segera melakukan investigasi yang diperlukan.
 
Tidak ada korban dalam insiden ini. Fokus kami saat ini adalah melanjutkan komunikasi dengan masyarakat  dan Pemda setempat guna melaksanakan komitmen kami untuk segera membangun sejumlah infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas pendukung lainnya di Bahodopi.
 
 Sebagaimana diketahui, PT Vale Indonesia memiliki areal konsesi di Kab. Morowali mencapai 63.000 ha, namun hingga saat ini lahan tersebut belum dikelola sehingga menjadi incaran sejumlah investor asing yang berminat untuk mengelola tambang nikel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar