Minggu, 08 April 2012

EKSPANSI USAHA: Sumalindo dirikan anak usaha baru

Large_bursa-atk__5_
JAKARTA: Perusahaan pengolahan kayu terpadu, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, membentuk anak usaha baru yang akan bergerak di bidang pertambangan dengan nama PT Suli Inti Resource.

Corporate Secretary Sumalindo Lestari Jaya Hasnawiyah Kono dalam keterangan tertulisnya menyebutkan badan hukum baru itu dibentuk melihat potensi tambang yang cukup besar dan untuk dimanfaatkan oleh perseroan dan anak usaha, salah satunya PT Kalimantan Powerindo.

MINYAK KAYU PUTIH: PTBA optimalkan dana provisi lingkungan Rp204,8 miliar

Large_abm-investama
JAKARTA: PT Tambang Batubara Bukit Asam mulai melirik nilai ekonomi yang diperoleh dari revegetasi tanaman kayu putih di lahan timbunan bekas tambang. PTBA akan mengoptimalkan dana provisi lingkungan sebesar Rp 204,8 miliar untuk menyokong komersialisasi produk minyak kayu putih.

Anggota DPRD Kutai Timur Wajib Pakai Pertamax

Sabtu, 07 April 2012 04:53 WIB     
SANGATTA--MICOM: Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur Alfian Aswad menginstruksikan seluruh anggota DPRD setempat yang menggunakan kendaraan dinas berpelat merah tidak menggunakan BBM bersubsidi, namun wajib menggunakan non subsidi seperti pertamax.

Pemerintah tidak Perlu Produksi Premix

Sabtu, 07 April 2012 19:16 WIB    
JAKARTA--MICOM: Pengamat energi Kurtubi mengungkapkan bahwa wacana untuk mengembangkan bahan bakar minyak campuran pertamax dan premium dengan nama premix sebaiknya tidak dikembangkan.

"Menurut hemat saya, wacana itu sebaiknya tidak dikembangkan dan pemerintah lebih baik berkonsentrasi mengurangi subsidi BBM dengan cara yang tidak memberatkan rakyat,"

Bupati Larang Pejabat Gunakan BBM Subsidi

Minggu, 08 April 2012 14:57 WIB  

Bupati Larang Pejabat Gunakan BBM SubsidiJAMBI--MICOM: Bupati Muarojambi, Provinsi Jambi, Burhanudin Mahir melarang pejabat maupun pegawai di daerah itu menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi baik untuk kendaraan dinas roda empat maupun roda dua.

PT Bukit Asam Mestinya Patuhi Putusan PK MA

Minggu, 08 April 2012 15:44 WIB     
PALEMBANG--MICOM: Kuasa hukum Bupati Lahat, Suharyono meminta PT Bukit Asam (PTBA) Persero mematuhi keputusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) tertanggal 10 November 2011. Dalam putusan PK MA tersebut, gugatan PTUN terhadap Bupati Lahat telah ditolak atau tidak bisa diterima.

Jalan Umum di Sumsel Terlarang untuk Angkutan Batu Bara

Minggu, 08 April 2012 22:33 WIB     
Jalan Umum di Sumsel Terlarang untuk Angkutan Batu Bara 
PALEMBANG--MICOM: Kendaraan angkutan batu bara tetap dilarang melalui jalan umum sampai batas waktu yang belum ditentukan sesuai dengan surat edaran gubernur Sumatra Selatan. DPRD tidak pernah memberikan jangka waktu bagi pengusaha angkutan batu bara dan mereka harus menaati surat edaran gubernur.

Pembelian Pertamax Plus di Kalbar Laris Manis

Senin, 09 April 2012 06:47 WIB    

Pembelian Pertamax Plus di Kalbar Laris Manis
ANTARA/Ismar Patrizki/ip 
PONTIANAK--MICOM: PT Pertamina Wilayah Kalimantan Barat mencatat adanya kenaikan pembelian BBM nonsubsidi jenis pertamax plus sejak awal 2012.

Pertagas Siap Bangun SPBG

Penulis : Andreas Timothy
Jumat, 06 April 2012 20:26 WIB   
Pertagas Siap Bangun SPBG  
JAKARTA--MICOM: Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Gas (Pertagas), siap membangun infrastruktur gas untuk transportasi dengan pola mother and daughter station (stasiun induk dan stasiun anak) untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

Walhi: Pencemaran Air Naik Lebih dari 30 Persen

Jum'at, 06 April 2012 | 17:25 WIBfoto
Ilustrasi. globe-net.com  
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga swadaya masyarakat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan temuan Kementerian Lingkungan Hidup bahwa pencemaran air di Indonesia naik 30 persen sesuai dengan perkiraannya. “Kami sepakat dengan temuan Kementerian,” kata Kepala Departemen Advokasi Walhi, Mukri Friatna, saat dihubungi pada Jumat, 6 April 2012.

Ia menjelaskan temuan KLH tersebut sesuai dengan kajian yang telah dilakukan Walhi pada 2010 hingga 2011 lalu. Bahkan berdasarkan kajian Walhi dalam kurun waktu 2012 hingga 2011 kasus pencemaran air tercatat naik hampir 50 persen. “Jadi sebenarnya malah naik lebih besar dari temuan Kementerian,” katanya.

Dikatakannya, setidaknya terjadi 134 tindak pencemaran air yang terjadi pada 2011. Angka tersebut naik hampir dua kali lipat dari tahun 2010, yaitu 79 tindakan pencemaran.

Temuan Walhi menunjukkan penyebab dominan pencemaran air adalah pencemaran limbah perkebunan sawit yang disinyalir banyak terjadi di daerah Kalimantan dan Sumatera. Penyebab dominan kedua adalah limbah pertambangan, terutama pertambangan batu bara dan emas. Penyebab ketiga adalah limbah industri, dan penyebab pencemaran yang terakhir adalah limbah domestik.
“Di beberapa kota besar memang limbah domestik paling tinggi. Tapi dalam skala tidak terlalu besar dibandingkan limbah-limbah lain,” katanya.

Hal tersebut berbeda dengan temuan KLH yang menyebut pencemaran limbah domestik sebagai penyebab utama pencemaran air.
Setelah limbah domestik, penyebab kedua adalah limbah pertambangan.

Sebelumnya Deputi VII Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Kementerian Lingkungan Hidup, Henry Bastaman, menyatakan terjadi peningkatan pencemaran air di Indonesia. “Dari hasil pemantauan, ada kecenderungan meningkat 30 persen,” ujar Henry ketika ditemui seusai penutupan rapat koordinasi nasional Kementerian Lingkungan Hidup, Kamis, 5 April 2012.

Menurut Mukri, dibutuhkan kerja sama semua elemen nasional untuk menanggulangi pencemaran air yang terus meningkat tersebut. Namun, sayangnya, menurut dia pemerintah masih belum menunjukkan keseriusan untuk menanggulangi pencemaran tersebut.

Mukri mencontohkan pemberian izin pembuangan limbah tailing oleh PT Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ke laut yang menyalahi Dokumen Strategi Nasional Keanekaragaman Hayati 2003-2020-Indonesia Biodiversity Strategic Action Plan.

Dokumen tersebut melarang submarine tailing disposal (pembuangan tailing di laut) terhitung sejak 2004. “Padahal pemerintah yang membuat rencana kerja nasional itu, tapi mereka yang tidak menjalankan,” kata dia.

RAFIKA AULIA

foto
semburan lumpur lapindo
foto
Pusat semburan lumpur Lapindo terlihat dari titik 25 desa Mindi, Sidoarjo, Kamis (22/9). Paska longsornya gunung lumpur dititik 21, kawasan lumpur Lapindo tertutup bagi wisatawan. TEMPO/Fully Syafi
foto
Seorang pengendara motor melintas dititik rawan longsor tanggul Lapindo didesa Siring, Sidoarjo, Kamis (22/9). Meski tanggul menjadi kawasan tertutup bagi pengunjung paska longsornya gunung lumpur warga masih berdatangan untuk melihat semburan lumpur Lapindo. TEMPO/Fully Syafi
foto
Sejumlah warga korban luapan lumpur panas Lapindo, menggelar doa bersama, dengan menutup jalur rel KA di Jl Raya Porong wilayah Siring, Porong Sidoarjo, Rabu (15/3). ANTARA/Eric Ireng
foto
Aksi unju rasa para korban Lapindo menuntut hak mereka beberapa waktu silam. TEMPO/Fully Syafi

Hentikan Polemik Dana Lumpur Lapindo dalam APBN-P

Minggu, 08 April 2012 | 14:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Kusaeri, mengkhawatirkan polemik yang berkepanjangan berkaitan dengan biaya penanggulangan dampak lumpur Lapindo yang tercantum dalam Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) akan menghambat proses pembayaran ganti rugi.

Pembayaran Lapindo Diklaim Sudah 75 Persen

Minggu, 08 April 2012 | 18:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT. Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam, menjelaskan kepada Tempo bahwa proses pembelian tanah bencana lumpur Lapindo sudah mencapai 75 persen. “Itu secara total sudah sebesar itu,” ujar Andi lewat sambungan telepon, Ahad, 8 April 2012. Ia menjelaskan untuk pembayaran sebanyak 20 persen pada tahap awal sudah mencapai 99,5 persen.

Soal Lapindo, SBY Perlu Meniru Obama

Senin, 09 April 2012 | 10:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menyelesaikan bencana akibat ulah korporasi, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, punya langkah yang berbeda. "Ada bedanya SBY dan Obama," kata pengamat ekonomi, Tjuk Kasturi Sukiadi, ketika dihubungi, Senin, 9 April 2012. Perbedaan terutama soal menuntut perusahaan yang dinilai bertanggung jawab. 

Duit-duit Negara untuk Lumpur Lapindo

Jum'at, 06 April 2012 | 05:38 WIB
TEMPO.CO , Jakarta : Saat menghadiri Kader Bangsa Fellowship Program di Yogyakarta pada 14 Maret 2012, Aburizal Bakrie mengaku menghabiskan Rp 9 triliun untuk mengganti lahan warga Lapindo. Pihaknya menyatakan sudah menyelesaikan proses jual-beli lahan lebih dari 90 persen.

Catatan Bappenas Soal Lumpur Lapindo

Jum'at, 06 April 2012 | 05:52 WIB
TEMPO.CO , Jakarta : Saat menghadiri Kader Bangsa Fellowship Program di Yogyakarta pada 14 Maret 2012, Aburizal Bakrie mengaku menghabiskan Rp 9 triliun untuk mengganti lahan warga Lapindo.

Pemerintah dan Bakrie Saling Kunci Lumpur Lapindo

Sabtu, 07 April 2012 | 05:16 WIB
TEMPO.CO , Jakarta : Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Indah Kurnia mengatakan pemerintah akan membayar ganti rugi pembelian tanah korban lumpur Lapindo jika perusahaan Grup Bakrie, PT Minarak Lapindo Jaya, membayar ganti rugi serupa. Grup Bakrie bertanggung jawab pada korban di dalam area bencana, sedangkan pemerintah dibebankan korban di luar area bencana tapi terkena dampak bencana.

Pusat Semburan Lumpur Lapindo Bergeser 300 Meter

TEMPO.CO, Surabaya - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menemukan fakta bahwa pusat semburan lumpur Lapindo sejak pertama kali muncul, 29 Mei 2006, telah mengalami pergeseran hingga 20 kali. Saat ini posisi pusat semburan berada 300 meter dari posisi semula. "Dengan terjadinya pergeseran menunjukkan gunung lumpur hingga saat ini masih sangat aktif," kata juru bicara BPLS, Ahmad Kusaeri, kepada Tempo, Minggu, 8 April 2012.

Duit APBN untuk Lapindo, Kata Ical Itu Tanggung Jawab Pemerintah

TEMPO.CO, KARANGANYAR  -Politikus Partai Golkar sekaligus Pengusaha Aburizal Bakrie punya alasan dengan masuknya pasal tentang biaya penanggulangan dampak lumpur Lapindo dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012. Akibat masuknya pasal itu, pemerintah mengucurkan dana sekitar Rp 1,3 triliun pada APBNP 2012 untuk menangani dampak sosial kemasyarakatan penanganan Lapindo.

Dana itu, diprediksi akan digunakan untuk melunasi  pembayarana pembelian tanah dan bangunan, bantuan kontrak rumah, tunjangan hidup pada daerah terkena dampak dan di luar area peta terdampak.

Dengan pengucuran dana itu, maka pemerintah dianggap mengambil alih tanggung jawab PT Lapindo Brantas dalam menangani dampak akibat semburan lumpur. Padahal sesuai Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2007, Lapindo Brantas bertanggung jawab membeli tanah dan bangunan masyarakat yang terkena dampak luapan lumpur lapindo. (Baca:Negara Menanggung Ganti Rugi Lapindo)

Ditemui di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu 8 April 2102, Aburizal mengatakan munculnya anggaran untuk penanggulangan dampak lumpur Lapindo disebabkan akan dialokasikan ke desa di luar peta terdampak. Ini, menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, adalah tanggung jawab pemerintah. Karenanya, sudah selayaknya Pemerintah menganggarkan dana untuk penyelesaian kasus Lapindo di APBN.

Ical menampik tudingan kalau dana itu dianggarkan sebagai pasal barter dengan sikap Golkar dalam kenaikan harga BBM. "Kan yang disubsidi itu untuk daerah yang masuk peta wilayah terdampak. Namanya saja di luar peta terdampak, ya itu artinya tanggung jawab pemerintah" kata Aburizal.

Pemilik Grup Bakrie ini mengatakan, yang menjadi tanggung jawab Lapindo adalah membeli tanah warga yang masuk dalam peta terdampak. Sementara di luar itu, menjadi tanggung jawab pemerintah." Jadi sudah sewajarnya pemerintah menganggarkan"

Ical menganggap, mereka yang menuding masuknya pasal itu dalam APBN-P sebagai barter dengan sikap Partai Golkar menyikapi kenaikan harga BBM, merupakan tudingan tidak mendasar. Karena itu, ia meminta masalah itu tidak perlu didengarkan. "Itu omongan orang yang enggak  ngerti apa-apa" kata Ical. " Kalau dia bilang ada pasal barter, tanya saja sama dia"

UKKY P


Subsidi BBM Kalahkan Anggaran untuk Bantuan Sosial

JAKARTA, KOMPAS.com -  Anggaran untuk masyarakat miskin dan rentan masih sangat kurang apabila dibandingkan dengan subsidi bahan bakar. Tahun 2011, pemerintah menghabiskan 2,2 persen produk domestik bruto (PDB) untuk subsidi bahan bakar, dan hanya 0,5 persen PDB untuk program-program bantuan sosial.
Subsidi bahan bakar minyak selama ini tidak tepat sasaran dan banyak disalahgunakan. Sebagai contoh, sebagaimana diwartakan sejumlah media, sebagian pengguna mobil mewah masih memakai BBM jenis premium.
-- Mochamad Harun
Sebagai pembanding, negara-negara berpendapatan menengah lainnya seperti Brasil dan India masing-masing menghabiskan 1,4 persen dan 2,2 persen untuk bantuan sosial. Walaupun tingkat kemiskinan di Indonesia turun menjadi 12,5 persen di tahun 2011, pada kenyataannya hampir 25 persen penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis hampir miskin dan sangat rentan terhadap goncangan terkecil sekalipun.
Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun, Kamis (5/4/2012), di Jakarta, subsidi bahan bakar minyak selama ini tidak tepat sasaran dan banyak disalahgunakan. Sebagai contoh, sebagaimana diwartakan sejumlah media, sebagian pengguna mobil mewah masih memakai BBM jenis premium.
Distribusi premium dan solar bersubsidi juga rawan penyelewengan. Saat ini harga pertamax sudah mencapai Rp 10.200 per liter, sedangkan harga premium bersubsidi tetap Rp 4.500 per liter karena penundaan kenaikan harga BBM bersubsidi baru-baru ini.
Perbedaan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi yang jauh ini dikhawatirkan meningkatkan praktik penyelundupan BBM bersubsidi di daerah perbatasan dan penjualan BBM bersubsidi ke industri.
"Selama beberapa tahun terakhir, separuh dari seluruh rumah tangga miskin di Indonesia bukan merupakan rumah tangga miskin di tahun sebelumnya. Kondisi ini seharusnya tidak perlu terulang, karena Indonesia memiliki kerangka yang kuat untuk membangun jaring pengaman sosial yang sesungguhnya," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, dalam siaran pers.
Untuk mencapai hal itu, lanjut Koeberle, pemerintah perlu meningkatkan belanja lebih untuk reformasi dengan meningkatkan kualitas serta jangkauan program-program seperti beras untuk rakyat miskin, jaminan kesehatan untuk masyarakat dan program keluarga harapan.
Pemerintah juga perlu memastikan program-program itu mampu menjangkau mereka yang membutuhkan pada waktu yang tepat. Belanja untuk membangun tenaga kerja yang sehat, berpendidikan, dan produktif akan memperkuat perekonomian Indonesia.
Laporan perkembangan triwulan Perekonomian Indonesia juga menyoroti, kesetaraan gender merupakan hal penting yang perlu dicapai di Indonesia, di mana tingkat kematian ibu hamil masih tinggi, dan perempuan masih berpendapatan rendah, daripada laki-laki di semua sektor.
Penelitian Bank Dunia menunjukkan, apabila masyarakat Indonesia memberi kompensasi berdasarkan keterampilan dan kemampuan, serta bukan berdasarkan gender, produktivitas para pekerja dapat meningkat hingga 14 persen. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan secara signifikan.

Penerimaan Negara dari Minyak Habis Untuk Subsidi BBM

Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Minggu, 8 April 2012 | 14:39 WIB 
 JAKARTA, KOMPAS.com - Penerimaan negara dari minyak nasional selama ini habis untuk subsidi harga bahan bakar minyak. Padahal penerimaan migas itu seharusnya dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan mengentaskan kemiskinan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo, memaparkan hal itu, dalam keterangan tertulis, Minggu (8/4/2012), di Jakarta.
Asumsinya, produksi minyak 930.000 barrel per hari dan harga minyak 105 dollar AS per barrel dengan kurs Rp 9.000 per dollar. Hal ini berarti pendapatan pemerintah mencapai Rp 205 triliun.
Sementara subsidi BBM dengan asumsi harga BBM naik Rp 1.500 per liter untuk harga minyak dan 105 dollar AS per barrel adalah Rp 137 triliun. Kalau hatga BBM tidak naik, maka subsidinya Rp 178 triliun.
"Dengan subsidi listrik Rp 60 triliun akibat naiknya harga BBM, maka seluruh pendapatan pemerintah dari minyak hampir habis, hanya sisa Rp 8 triliun, untuk subsidi harga BBM apabila harga BBM dinaikkan Rp 1.500 per liter. Tetapi jika harga minyak dinaikkan, maka akan kurang Rp 33 triliun," ujarnya.
Asumsi harga minyak 90 dollar AS (APBN 2012) butuh subsidi Rp 123 trilyun. "Artinya kenaikan harga minyak 15 dollar AS per barrel mengakibatkan kenaikan subsidi Rp 55 trilyun atau setiap kenaikan harga minyak 1 dollar AS per barrel mengakibatkan defisit Rp 3,67 trilyun.
" Bayangkan kalau harga minyak naik 25 dollar AS per barrel atau lebih," kata dia. Untuk itu pengurangan subsidi BBM perlu dilakukan agar penerimaan migas bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan.

Rabu, 04 April 2012

Kekurangan Pasokan Minyak Bersubsidi, Pemerintah Beli Produk Petronas

Ekonomi - / Rabu, 4 April 2012 18:21 WIB  
Metrotvnews.com, Medan: Pemerintah rupanya menyerahkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada Petronas. BBM bersubsidi yang dijual diberi nama Prima-88 dengan harga Rp4.500 per liter.

Hal itu nampak di Pom Petronas di depan Bandara Polonia, Medan, Sumatra Utara, Rabu (4/4) pagi. Pom sesak dikunjungi pengendara untuk mengisi bahan bakar untuk mobil dan motor mereka.

Dalam beberapa hari ini, pom milik perusahaan asal Malaysia itu ramai. Sebab, pom itu juga menjual BBM bersubsidi.

Tak heran, jika banyak pengendara yang beralih ke BBM bersubsidi akibat mahalnya BBM non-subsidi.

BBM yang dijual Petronas, rupanya BBM yang dibeli Indonesia dari Malaysia. Petronas kemudian menjualnya dengan harga subsidi.

Wamen ESDM Usul Pakai Premium Oktan 90

Ekonomi - | Rabu, 4 April 2012 17:53 WIB 
 
Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengusulkan, pemakaian premium berangka oktan 90 untuk menekan besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Ini bisa jadi solusi bagi pengguna pertamax tidak beralih ke premium oktan 88, tapi ke 90, sehingga menurunkan subsidi," katanya di Jakarta, Rabu (4/4).

Menurut dia, premium 90 bisa dijual Rp7.250 per liter atau pertengahan harga antara premium 88 sebesar Rp4.500 dan pertamax 92 Rp10.000 per liter. Dengan harga jual premium 90 yang lebih tinggi dibandingkan 88, maka selisih harga yang disubsidi pemerintah menjadi lebih rendah.

Menurut dia, pengguna pertamax memang kemungkinan akan ada yang berpindah setelah ada premium 90. Di sisi lain, pengguna premium 88 juga akan berpindah ke 90. "Dengan demikian, subsidi BBM masih bisa ditekan," katanya.

Namun, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Satya W. Yudha tetap mengkhawatirkan, peningkatan migrasi pertamax ke premium 90 pascapemanfaatan produk baru tersebut. Ia juga meminta, pemerintah membicarakan usulan premium 90 itu dengan DPR, karena tidak masuk dalam APBN Perubahan 2012.

"Apalagi infrastrukturnya belum tersedia," katanya.

Vice President Communication Corporate Pertamina M. Harun mengatakan, harga premium 88 dan 90 tidak berbeda jauh. "Disparitas harga masih tetap tinggi," katanya.

Menurut dia, harga keekonomian premium 88 dan 90 hanya berselisih Rp100 per liter. Jika ingin memperkecil disparitas, lanjutnya, maka sebaiknya pemerintah membebaskan pajak pertamax. Dengan pembebasan pajak, maka harga pertamax bisa ditekan dari Rp10.000 menjadi Rp8.500 per liter atau berkurang Rp1.500 per liter.

Per 3 April 2012, Pertamina menurunkan harga pertamax menjadi Rp10.000 dari sebelumnya Rp10.200 per liter. Padahal, per 1 April 2012, BUMN tersebut baru saja menaikkan harga pertamax dari Rp9.550 menjadi Rp10.200 per liter.

"Kami ingin mengurangi sisi psikologis masyarakat," kata Harun.(Ant/BEY)

Analis: Minyak Mentah Dalam Tekanan Turun

Ekonomi - | Rabu, 4 April 2012 17:45 WIB 

Metrotvnews.com, Jakarta: Secara teknikal, harga minyak mentah kini terlihat dalam tekanan turun setelah beberapa pekan lalu bergerak di kisaran 104-108 dolar AS per barel.

Head of Research & Analysis Division PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dalam beberapa hari terakhir, harga minyak mentah bahkan bergerak di bawah level 'support' pentingnya di 103,70 dolar AS per barel.

"Ini bisa mendorong harga minyak mentah menuju level 100 dolar AS per barel. Tahanan atas (resisten) terdekat di kisaran 105,20 dolar AS," kata Ariston di Jakarta, Rabu (4/4).

Ia mengatakan tekanan terhadap harga minyak mentah juga didukung oleh dua isu. Kedua isu adalah pengeluaran cadangan minyak strategis oleh AS dan negara-negara Eropa untuk mengurangi kekhawatiran pasar mengenai kurangnya suplai minyak dunia akibat embargo Iran.

Isu lainnya adalah notulen rapat FOMC Federal Reserve AS yang kembali mengindikasikan kemungkinan tidak adanya stimulus, sehingga ini menguatkan nilai dolar AS. "Ada korelasi yang negatif antara dolar AS dan harga minyak mentah. Jika dolar menguat, harga minyak mentah turun, dan begitu sebaliknya," ujarnya.

Harga minyak mentah merosot dalam perdagangan elektronik di Asia, Rabu, yang tertekan oleh menguatnya dolar AS dan melemahnya indeks saham berjangka di AS. Kondisi ini terjadi di tengah kecemasan Federal Reserve tidak meluncurkan paket stimulus moneter lanjutan.

Minyak mentah untuk pengiriman Mei turun 42 sen dolar menjadi 103,59 dolar AS per barel di Globex selama perdagangan elektronik Asia. Pelemahan ini melanjutkan kejatuhan harga di AS sebesar 1,22 dolar AS per barel.

Untuk indeks dolar diperdagangkan menguat menjadi 79,5190 dari 79,410 dalam perdagangan di Amerika Utara, Selasa (3/4). Sedangkan indeks saham berjangka AS juga dibuka melemah. Indeks berjangka Dow Jones Industrial Average turun 44 poin menjadi 13.088, sementara S&P 500 melemah 5,8 poin menjadi 1.403.(Ant/BEY)

BISNIS PERTAMBANGAN: Teknologi baru pengering batu bara dirintis

Large_batu_bara__32_
JAKARTA: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Tsukishima Kikai Jepang meningkatkan kualitas batubara dengan teknologi pengering batubara steam tube dryer (STD).

Penandatanganan MoU kerja sama itu dilangsungkan, Kamis 29 Maret 2012, bersamaan dengan  Workshop tentang teknologi STD yang dilaksanakan BPPT di Jakarta.

STD adalah salah satu teknologi yang sangat diperlukan oleh industri batubara dan kelisterikan Indonesia. Yang bisa mengurangi kadar air batubara dengan sistem pemanasan.

Unggul Priyanto, Deputi TI, Energi, Material, dan Lingkungan BPPT, mengatakan bumi Indonesia masih memiliki banyak cadangan batubara dan tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Namun sebagian besar berkualitas rendah.

“Kita masih memiliki cadangan batubara lebih dari 161 miliar ton. Tapi, sekitar 65% bongkahan batubara tersebut berjenis loreng dengan berkualitas rendah, dan banyak kadar airnya. Untuk itu perlu teknologi khusus yang akan mengubahnya menjadi kualitas tinggi dan mempunyai nilai jual tinggi pula,” katanya.

Menurut dia, dengan teknologi STD ini, batubara  yang semula mengandung 4.000 kalori per kg, bisa ditingkatkan menjadi 6.000 kalori per kg.

“Dengan ditingkatkannya kualitas batubara tersebut, benda itu bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan pembakaran yang ramah lingkungan, dan efisien,” ujarnya didampingi Koji Miwa, Managing Executive Officer Tsukishima Kikai Co, Ltd. dari Jepang. (ra)

TENDER DITJEN MIGAS: PN Jaksel perintahkan pemeriksaan tambahan

Large_sx205_6051_9
JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memerintahkan KPPU melakukan pemeriksaan tambahan terkait tender pengadaan sarana dan prasarana konversi energi tahun anggaran 2009 di Ditjen Migas.

Pasalnya, majelis hakim PN Jaksel yang diketuai oleh Mien Trisnawati dalam putusan selanya menilai permohonan pemeriksaan tambahan yang diajukan PT Gita Persada beralasan.

”Memerintahkan KPPU [Komisi Pengawas Persaingan Usaha] untuk melakukan pemeriksaan tambahan,” katanya dalam persidangan, Rabu 28 Maret 2012.

Dalam permohonanya, PT Gita Persada meminta majelis hakim memerintahkan KPPU untuk melakukan pemeriksaan tambahan dengan memeriksa ahli hukum persaingan usaha Erman Rajagukguk.

Atas putusan tersebut, Anggota Tim Litigasi KPPU Berla Wahyu Pratama mengatakan akan memenuhi perintah majelis hakim.

Namun demikian, menurut dia pemeriksaan tambahan tersebut tidak perlu dilakukan karena putusan KPPU telah sesuai dengan bukti yang cukup.

”Kami akan mematuhi putusan pengadilan. Secepatnya kami akan melakukan pemeriksaan tambahan,” ujarnya.

Sementara itu, Ery Hertiawan, kuasa hukum PT Gita Persada menyambut baik putusan tersebut. Dia mengatakan pemeriksaan tambahan itu sudah seharusnya dilakukan KPPU.

”Putusan itu telah sesuai dengan permohonan kami. KPPU sudah seharusnnya meminta keterangan ahli. Menurut kami memang tidak ada persekongkolan sebagaimana yang ditudingkan KPPU,” katanya.

Dalam putusannya KPPU menghukum para terlapor yakni PT Gita Persada , PT Nusa Consultans, PT Extensa Winaya Fakta, PT Laras Respati Utama, Konsorsium PT Surveyor Indonesia dengan PT Sucofindo.

Lalu Panitia pengadaan sarana prasarana konversi energi anggaran 2009, PT Ciptanusa Buana Sentosa, dan PT Kencana Mandiri Uli Nisantara.

Kemudian PT Data Aksara Matra, dan PT Rasicipta Consultama, yang masing-masing merupakan terlapor I-X, karena melakukan persekongkolan.

Dalam perkara yang terdaftar dengan No.41/KPPU-L/2010 tersebut, masing-masing terlapor dihukum untuk membayar denda yaitu PT Gita Persada Rp1,6 miliar, dan PT Nusa Consultans Rp655 juta.

PT Extensa Winaya Fakta Rp451 juta, PT Laras Respati Utama Rp381 juta, Konsorsium PT Surveyor Indonesia dengan PT Sucofindo Rp220 juta,

Kemudian PT Ciptanusa Buana Sentosa Rp667 juta, PT Kencana Mandiri Uli Nisantara Rp267 juta, PT Data Aksara Matra Rp335 juta, dan PT Rasicipta Consultama Rp312 juta. (Bsi)

HUKUM BISNIS: Yinchenindo Mining gagal lolos pailit

Large_ma
JAKARTA: Upaya PT Yinchenindo Mining Industry, perusahaan lokal pengekspor timah, untuk lolos dari kepailitan yang diajukan DBS Bank Ltd, bank asal Hong Kong, akhirnya gagal.

Pasalnya, upaya peninjauan kembali (PK) yang dijukan perusahaan tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).

Berdasarkan informasi kepaniteraan MA, perkara yang terdaftar dengan No.13 PK/PDT.SUS/2012 tersebut diputus oleh majelis hakim yang terdiri dari Dirwoto, Muhammad Taufik, dan Mohammad Saleh pada 9 Maret 2012.

"Menolak upaya PK pemohon [PT Yinchenindo Mining]," kata majelis hakim sebagaimana dikutip dalam amar putusannya Minggu, 1 April 2012.

Atas putusan tersebut, kuasa hukum DBS Ibrahim Senen tidak memberikan tanggapannya. Bisnis telah menghubunginya melalui telepon seluler dan pesan singkat, tetapi tidak mendapat balasan.

Sementara itu, Bisnis belum dapat mengkonfirmasi putusan tersebut ke pihak Yinchenindo. Bisnis telah menghubungi telepon kantot PT Yinchenindo Mining, tetapi tidak mendapat respons.

PK tersebut diajukan Yinchenindo atas putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mengabulkan permohonan pailit yang dilayangkan DBS Bank Ltd atas perusahaan tersebut.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menyatakan bahwa permohonan pailit yang diajukan DBS telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana yang ditentukan dalam UU Kepailitan. Di antaranya, majelis hakim menyatakan PT Yinchenindo terbukti memiliki utang jatuh tempo kepada DBS.

Namun selama proses pemeriksaan, Yinchenindo tidak pernah hadir dalam persidangan. Yinchenindo langsung menempuh PK tanpa terlebih dahulu mengajukan kasasi karena telah melampaui batas waktu  mengajukan keberatan sebagaimana yang ditetapkan undang-undang.

Permohonan pailit tersebut diajukan karena DBS mengklaim memiliki hak tagih kepada PT Yinchenindo dengan nilai utang HK$12,03 juta.

Utang tersebut timbul atas perjanjian kredit yang dibuat antara DBS dan Yinchenindo Tin Industry Group Limited (YTIGL) pada 27 September 2005.

PT Yinchenindo merupakan penjamin atas utang YTIGL. Perjanjian kredit tersebut telah beberapa kali dilakukan perubahan a.l pada 5 September 2006 dengan nilai fasilitas kredit yang dikucurkan DBS kepada YTIGL ditingkatkan.

Terkait utang tersebut, DBS telah melayangkan teguran, tetapi YTIGL tidak memberikan jawaban. Sampai akhirnya, pada 1 Desember 2010, YTIGL dinyatakan pailit oleh Pengadilan Tinggi Hong Kong.

YTIGL sendiri telah pailit sehingga sesuai perjanjian PT Yinchenindo selaku penjamin berkewajiban menanggung semua utang YTIGL. DBS mengaku telah beberapa kali mengirimkan teguran kepada PT Yinchenindo. (tw)

MOBIL TAMBANG dilarang konsumsi BBM bersubsidi di Samarinda

Large_batu_bara__29_
BALIKPAPAN: Pemerintah Kota Samarinda memberikan masa transisi selama satu pekan terhadap penerapan Peraturan Walikota (Perwali) Samarinda No.19/2012 tentang Penggunaan Bahan Bakar Non Subsidi Bagi Kendaraan Pertambangan Batu Bara dan Kendaraan Tertentu, sembari terus melakukan sosialisasi.
 
Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail mengatakan perwali yang diteken pada 30 Maret 2012 tersebut sebenarnya sudah mulai berlaku sejak awal April. 
 
“Namun, kami memberikan masa transisi selama satu minggu agar konsumen serta penyalur mengetahui aturan ini,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Dia menambahkan munculnya Perwali ini disebabkan sering terjadinya antraan pada beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) oleh kendaraan pertambangan batu bara. Selain itu, kata Nusyirwan, Perwali ini juga diharapkan mendorong penggunaan BBM Bersubsidi lebih tepat sasaran.
 
Nusyirwan mengemukakan yang dimaksud dengan kendaraan pertambangan meliputi kendaraan pengangkut milik perusahaan maupun rekanan dan kendaraan operasional yang digunakan dalam lingkungan tambang.
 
“Pokoknya semua yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan harus menggunakan BBM Non Subsidi,” katanya.
 
Dia mengatakan mekanisme pengawasan dilakukan dengan meminta perusahaan tambang untuk menginventarisir kendaraan operasional tambang dengan pengawasan Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Perhubungan serta Polres Samarinda. Nantinya, kendaraan yang tergolong dalam kendaraan operasional wajib memasang stiker pada kaca depan mobil sehingga bisa terpantau.
 
Apabila kendaraan tersebut masih menggunakan BBM Bersubsidi, Nusyirwan mengatakan sangsi yang akan diberikan kepada perusahaan tambang adalah mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP). Selain itu, pengusaha tambang juga bisa dikenai UU Migas yang mengatur tentang BBM Bersubsidi.
 
Sementara itu untuk kendaraan jenis tertentu, dalam Perwali itu disebutkan kendaraan yang memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dalam kategori mewah. Untuk kendaraan dengan NJKB lebih dari Rp400 juta diwajibkan menggunakan BBM Non Subsidi selama 5 tahun.
 
Adapun untuk kendaraan yang memiliki NJKB lebih dari Rp750 juta, wajib menggunakan BBM Non Subsidi selama 10 tahun.
 
“Kecuali untuk kendaraan protokoler, bencana dan keamanan masyarakat atau negara tidak dilarang,” ujarnya.
 
Untuk itu, kendaraan dinas milik pemerintah tidak diwajibkan untuk menggunakan bahan bakar non subsidi. Hanya saja, para pejabat tersebut bisa memberikan contoh kepada masyarakat dengan menggunakan bahan bakar non subsidi agar BBM Bersubsidi bisa tepat sasaran.
 
Sangsi yang diberikan kepada pelanggar untuk jenis kendaraan tertentu adalah pidana yang akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. Sementara untuk SPBU, APMS atau SPBB yang berani melanggar, Nusyirwan mengatakan akan mencabut izin usahanya.
 
Nusyirwan mengatakan Pemkot Samarinda sudah meminta Pertamina untuk menambah lokasi penjualan BBM Non Subsidi, utamanya pada daerah di sekitar wilayah tambang.
 
Sementara itu, Assistant Manager External Relations Pertamina Fuel Retail (Pertamina Unit Pemasaran) Regional Kalimantan Bambang Irianto mengatakan akan segera mempersiapkan lokasi penjualan BBM Non Subsidi di Samarinda. “Memang diprioritaskan pada daerah sekitar pertambangan,” katanya.
 
Saat ini, tercatat ada 25 SPBU, 2 APMS, dan 2 SPBB yang ada di Samarinda. Bambang mengungkapkan adanya Perwali ini akan membantu mengurangi konsumsi BBM Bersubsidi di Kaltim. Kendati demikian, dia belum bisa memperkirakan angka efisiensi penggunaan BBM Bersubsidi akibat adanya Perwali ini. (sut)

MARKET MOVING: Illegal mining sites to be transformed to small-scale mining sites

IZIN TAMBANG: Masyarakat harus dibina soal good mining practice

Large_batu_bara__24_
JAKARTA : Masyarakat yang berada di daerah penghasil tambang perlu terus dibina untuk mempraktekkan good mining practice, sehingga Pertambangan tanpa izin (Peti) bisa semakin dikurangi.

Dirjen Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Thamrin Sihite mengatakan memang Peti tidak bisa diberantas hanya menggunakan penegakan hukum atau law enforcement saja.

“Dalam UU 4/2009 tentang minerba itu sebenarnya sudah ada, tentukan dulu wilayah pertambangan rakyat, setelah itu dibina. Jangan hanya law enforcement  saja itu betul, karena itu sudah turun temurun di situ. Jadi ini harus dibina oleh pemda, jangan dibinasakan,” ujarnya ketika ditemui di gedung DPR-RI, Rabu, 28 Maret 2012.

Menurut Thamrin, di daerah terutama di kampung-kampung sebenarnya sudah memiliki modal berupa semangat kerja sama dan kekeluargaan yang sangat tinggi, sehingga tinggal difasilitasi oleh pemda.

“Tinggal pemerintah memfasilitasi, mau apa sih mereka? Kalau mau tambang emas misalnya, penambangannya dibina, cara nambangnya itu begini lho. Kemudian selesai itu baru direklamasi, dan seterusnya,” ujarnya.

Thamrin menegaskan perusahaan tambang baik pemegang Kontrak Karya (KK) maupun Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B), berapa pun luas wilayah kerjanya, itu dilindungi secara hukum. Artinya, masyarakat di sekitar wilayah tambang tidak berhak melakukan penambangan di situ.

“Contohnya Inco [sekarang Vale], memang lahannya luas sekali. Kami juga sedang pikirkan, Inco itu luas tapi secara hukum dia dilindungi, jadi bupati jangan langsung bikin izin-izin yang ngga benar. Makanya kami sekarang lagi renegosiasi [untuk ciutkan lahan], sabar dulu bupatinya, jadi jangan anarkis,” ujarnya.

Sebelumnya, Didik Tatok Prijandono, asdep 1/V Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan terhadap Kekayaan Negara Kemenkopolhukam mengatakan kalau hanya dilakukan penegakan hukum saja, masalah Peti tidak akan selesai. Kalau hanya penegakan hukum, yang terjadi hanyalah bentrokan antara penegak hukum dan massa.(msb)

CHURCHILL MINING siapkan gugatan internasional terhadap RI

Large_batu_bara__36_
JAKARTA : Perusahaan asal Inggris, Churchill Mining Plc, menegaskan pihaknya akan mempercepat pengajuan gugatannya terhadap Republik Indonesia ke  International Centre for Settlement of Investment Disputes di Washington DC. 
 
Seperti dikutip dari website resmi perusahaan, hingga hari ini Churchill belum juga menerima tanggapan dari Republik Indonesia atas surat resmi yang dikirim Churchill pada 22 November 2011. Padahal surat itu dikirimkan untuk mencari resolusi damai dan komersil. 
 
Surat itu juga menekankan bahwa setelah mengeluarkan investasi yang signifikan untuk eksplorasi, Churchill mengidentifikasi deposit batu bara thermal kelas dunia di Kalimantan Timur. Namun ternyata itu hanya menjadi sasaran kampanye berkelanjutan yang dirancang untuk mengambil alih hak hukum Churchill untuk mengembangkan deposit itu.
 
Churchill kini akan memfokuskan perhatiannya untuk mempersiapkan dan mengajukan gugatan terhadap Republik Indonesia atas pelanggaran langsung terhadap hukum investasi Indonesia dan kewajiban Indonesia di bawah perjanjian investasi internasional. Tim pengacara perusahaan sudah siap dalam penyusunan gugatannya dan berharap bisa mengajukan permintaan arbitrase secepatnya. 
 
Sebelumnya, Mahkamah Agung Indonesia telah menolak kasasi yang diajukan Churchill dalam sebuah notifikasi. Hal itu menunjukkan dua hal. Pertama adalah keputusan MA itu tidak akan sama dengan keputusan final yang akan dijatuhkan MA kemudian. 
 
Kedua, sampai MA menjatuhkan keputusannya, tidak ada penghakiman mengikat dan sesuatu yang bisa dilaksanakan. Keputusan itu adalah ketika MA memberikan penilaian tertulisnya, yang tidak bisa diperkirakan kapan itu akan terjadi. 
 
Kasasi diajukan untuk membatalkan keputusan PTUN Samarinda, Kaltim terkait dengan pencabutan empat izin tambang yang meliputi Proyek Batu bara Kutai Timur, di mana Churchill memegang porsi 75% di proyek itu. 
 
“Ini mengecewakan. Kami bertekad mencari penyelesaian dan melindungi hak kami sebagai investor asing di Indonesia,” ujar Presiden Churchill Mining David Quinlivan
 
Sebelumnya pada 22 November 2011, Churchill diketahui mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat terkait lainnya, termasuk ke Bupati Kutai Timur Isran Noor, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Kepala BKPM. 
 
Dalam surat setebal 72 halaman itu, Churchill merasa menjadi subjek dari tindakan yang tidak adil dan ilegal dari Kabupaten Kutai Timur dan beberapa kementerian lain. Churchill (75%) bersama Grup Ridlatama (25%) telah diberikan izin eksplorasi batu bara di Kutai Timur pada 9 April 2008 dan izin eksploitasi selama 40 tahun pada 27 Maret 2009. 
 
Cadangan batu bara di lahan seluas 35.000 hektar itu diketahui sebesar 150 juta ton dan eksplorasi lanjutan menggambarkan sumber daya JORC sekitar 2,73 miliar ton batu bara. Angka itu menjadikan proyek tersebut sebagai aset batu bara yang belum terjamah terbesar kedua di Indonesia dan terbesar ketujuh di dunia. 
 
Namun pada 17 Juli 2008, tanpa sepengetahuan Churchill, Kabupaten Kutai Timur diketahui telah memberikan perpanjangan atas izin milik Grup Nusantara yang telah jatuh tempo pada 10 Maret 2006. Lahan milik Grup Nusantara tersebut tumpang tindih dengan lahan milik Churchill seluas 24.467 hektar.
 
Singkat cerita, Ridlatama melakukan proses hukum di PTUN Samarinda. Namun putusan PTUN menyatakan Ridlatama kalah dan Ridlatama kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. 
 
Ternyata, putusan Pengadilan Tinggi juga menyatakan Ridlatama kalah sehingga Ridlatama mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada 15 September 2011. Namun hingga hari ini MA belum juga menjatuhkan keputusan resmi dalam sebuah penilaian tertulis. 
 
Salah bidik
 
Sementara itu pengamat pertambangan Simon F. Sembiring mengatakan jika Churchill merasa dirugikan dengan keputusan Bupati Kutai Timur, mengapa tidak memperkarakan bupati tersebut ke pengadilan secara pidana. 
 
“Kalau memang karena bupatinya, perkarakan saja secara pidana, dengan hukum Indonesia. Mengapa RI di bawa-bawa ke Washington? Yang mengeluarkan izin kan bupatinya. Itu juga sudah diatur di UU Minerba,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis  hari ini. 
 
Dalam pasal 154 UU No.4/2009 tentang Minerba disebutkan bahwa setiap sengketa yang muncul dalam pelaksanaan IUP, IPR, atau IUPK diselesaikan melalui pengadilan dan arbitrase dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 
Selanjutnya dalam pasal 157 disebutkan jika pemerintah daerah tidak memenuhi ketentuan, maka dikenai sanksi administratif berupa penarikan sementara kewenangan atas hak pengelolaan usaha pertambangan mineral dan batu bara. (sut)

AKSI KORPORASI: Buma raup pinjaman US$10,89 juta

Dahlan Pasang Badan demi Bukit Asam

Kamis, 05 April 2012 | 10:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan siap melawan jika lahan bersengketa milik PT Bukit Asam jadi dieksekusi pihak lain. "Kalau nantinya akan dieksekusi, ya, kita lawan," ujarnya di Jakarta tadi malam.

Sebelumnya, Mahkamah Agung gagal memenangkan gugatan PT BA atas PT Adaro di Mahkamah Agung. Kekalahan itu membuat dirinya prihatin sekaligus heran sebab lahan tersebut merupakan milik negara. "Kita itu selalu kalah, kenapa ya?" tanya Dahlan.

Menurut Dahlan pemerintah dalam kasus ini sudah menurunkan kuasa hukum cukup handal. "Apa karena BUMN ini kan tidak bisa memiliki dana siluman," kata dia. "Kita siap mempertahankan sekuat tenaga agar aset itu tidak lepas."

Saat ini ada 26 ribu hektar lahan milik PT BA di Sumatera Selatan yang bersengketa. Hal ini sebagai akibat izin tambang yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat. Padahal jelas lahan itu sah milik perusahan batubara pelat merah tersebut.

Belakangan diketahui, Bupati Tanjung Enim terdahulu diduga membagikan Kuasa Pertambangan (KP) milik PTBA seluas 26 ribu hektare kepada 34 perusahaan swasta. Bahkan, sekitar 2.700 hektar senilai USD 230 juta dibeli oleh anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk, yakni PT Mustika Indah Permai.

Antam Hanya Pasok 3 Ton Emas Setahun

Orin Basuki | Agus Mulyadi | Kamis, 18 Agustus 2011 | 22:53 WIB 
 
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang menyebutkan, setiap tahun produksi emas yang mereka hasilkan dari dua tambang utama, hanya mencapai maksimal tiga ton.
Seluruh emas itu dikirimkan ke Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam milik Antam, satu-satunya pengolahan emas di Indonesia yang berukuran besar, yakni di Jalan Pemuda, Jakarta.
Demikian diungkapkan Sekretaris Perusahaan PT Antam Bimo Budi Satriyo di Jakarta, Kamis (18/8/2011) kepada Kompas.
"Kami bukan termasuk produsen bijih emas terbesar di Indonesia, namun satu-satunya perusahaan yang memiliki smelter (pengolahan bijih logam) terbesar di Indonesia ya hanya Antam," ujarnya.
Menurut Bimo, saat ini terjadi lonjakan permintaan yang tinggi dari masyarakat terjadap logam mulia. Selain disebabkan oleh pengalihan investasi menyusul perubahan batas utang di Amerika Serikat dan krisis keuangan di Eropa, banyak masyarakat Indonesia yang semula tidak investasi ke emas, sekarang melirik emas.
"Sementara pasokan terbatas, sehingga wajar saja harga logam emas murni terus meningkat," ujarnya.
Produksi utama emas Antam berasal dari tambang Pongkor, Bogor, Jawa Barat, termasuk juga tambang peraknya. Indikasi adanya deposit emas di Pongkor ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981, dan produksi dimulai pada tahun 1994 setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.
Tambang emas Pongkor memiliki tiga urat emas utama yakni Ciguha, Kubang Cicau dan Ciurug. Metode penambangan menggunakan conventional cut and fill stoping pada urat emas Ciguha dan Kubang Cicau.
Di urat emas Ciurug Antam menggunakan metode penambangan mechanised cut and fill dengan peralatan hydraulic jumbo drill dan load haul dump (LHD) sejak tahun 2000.
Penggunaan metode mechanised cut and fill tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi, namun juga menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi. Tambang emas Pongkor diperkirakan memiliki usia tambang sampai dengan tahun 2019, dengan cadangan dan sumber daya logam emas diperkirakan sebesar 1,3 juta oz.
Antam juga memiliki tambang emas Cibaliung, Pandeglang, Banten, yang dikelola oleh anak perusahaan, PT Cibaliung Sumberdaya. Tambang emas Cibaliung mulai beroperasi di bulan Mei 2010, setelah diakuisisi dari ARC Exploration Australia pada tahun 2009.
Tambang emas Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah yang dioperasikan dengan metode penambangan mekanis cut and fill dan undercut and fill. Tambang emas Cibaliung diperkirakan memiliki usia tambang sampai tahun 2016, dengan cadangan logam emas diperkirakan sekitar 411.530 oz.
 

Antam Siapkan Empat Proyek Ekspansif

 

Orin Basuki | Robert Adhi Kusumaputra | Kamis, 18 Agustus 2011 | 23:53 WIB 
 
Penambang rakyat di Kacang Pedang, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, mencari timah di kolam bekas tambang industri 
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Aneka Tambang meneguhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia dengan memperkuat usaha pengembangan industri tambangnya pada empat proyek pengolahan bahan logam dan tambang. Proyek tersebut paling cepat akan mulai beroperasi secara komersial mulai tahun 2014.
"Kami berupaya untuk bertumbuh melalui proyek-proyek ekspansi yang solid dengan meningkatkan nilai tambah melalui kegiatan pengolahan dan menurunkan ekspor bijih," ujar Sekretaris Perusahaan Antam, Bimo Budi Satriyo, di Jakarta, Jumat (19/8/2011).
Menurut Bimo, keempat proyek tersebut adalah, pertama, proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, Kalimantan Barat. Proyek ini bernilai 450 juta dollar AS dengan rencana kapasitas produksi 300.000 ton Chemical Grade Alumina per tahun. Statusnya saat ini adalah dalam tahap konstruksi dan diperkirakan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2014.
Kedua, proyek FeNi (feronikel) Halmahera di Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara, dengan perkiraan biaya proyek sebesar 1,6 miliar dollar AS (termasuk pembangkit listrik) dengan kapasitas produksi 27.000 ton Ni (nikel) per tahun dengan estimasi operasi komersial pada semester II tahun 2014.
Ketiga, proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah, Kalimantan Barat, dengan perkiraan biaya proyek sebesar 1 miliar dollar AS dengan kapasitas produksi 1,2 juta metrik ton SGA per tahun dengan estimasi operasi komersial pada 2015.
Keempat, proyek Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI) dengan lokasi Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Perkiraan biaya proyek antara 350 juta dollar AS-400 juta dollar AS dengan kapasitas produksi 1 tahap 120.000 ton nikel per tahun dengan estimasi operasi komersial pada 2014.  

Agincourt Kerja Sama dengan Antam

Aufrida Wismi Warastri | Robert Adhi Ksp | Jumat, 14 Oktober 2011 | 18:49 WIB 
 
MEDAN, KOMPAS.com - Untuk melakukan penyulingan emas dan perak, PT Agincourt Resources perusahaan tambang yang beroperasi di Batang Toru, Tapanuli Selatan menandatangani kerjasama dengan PT Antam, Tbk.
Perusahaan yang berdiri di bawah G-Resources Group Limited itu berencana mulai memproduksi emas dan perak pada kuartal pertama tahun depan.
CEO G-Resources Peter Albert seperti dituliskan dalam siaran pers yang diterima Kompas, Jumat (14/10/2011) menyatakan penandatanganan kerjasama dengan Antam ini adalah salah satu langka persiapan produksi yang direncanakan dilakukan pada kuartal pertama tahun depan.
Antam akan melakukan pemurnian atas batangan campuran emas dan perak  menjadi emas dan perak dengan kemurnian tinggi untuk kemudian dijual di pasar logam mulia internasional.
Manajer Komunikasi G Resources Katarina Hardono mengatakan  aset awal utama G-Resources adalah Proyek  Martabe yang memiliki sumberdaya 7,46 juta oz emas dan 72,60 juta oz perak.
Martabe ditargetkan memulai produksi di kuartal pertama tahun 2012 dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak. Proyek Martabe didirikan di bawah Kontrak Karya generasi keenam yang ditandatangani April 1997. 

Antam Mulai Bangun Pabrik Pengolahan Feronikel

Erlangga Djumena | Rabu, 30 November 2011 | 14:47 WIB 
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Antam Tbk.,(ANTM) mulai membangun konstruksi pabrik pengolahan feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim) senilai 1,6 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14,6 triliun.

Direktur Utama ANTM, Alwinsyah Lubis, di Jakarta, Rabu (30/11/2011), mengatakan, pembangunan konstruksi pabrik ini menandai dimulainya proyek kunci pada tahun ini, setelah April lalu mulai membangun konstruksi proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan. "Ekspansi pengolahan bijih nikel menjadi feronikel ini juga menunjukkan kompetensi ANTM untuk bergerak ke arah industri hilir yang memiliki nilai tambah," ujarnya dalam keterangan resmi perseroan.
  
Pabrik pengolahan feronikel di Halmahera Timur ini, lanjutnya, merupakan proyek strategis perseroan dalam upaya untuk terus bertumbuh menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.
  
Selain itu, pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel. "Pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi 27.000 ton dengan ’commissioning operation’ diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014," ujarnya.

Pengembangan proyek ini akan dilakukan oleh anak perusahaan (entitas anak) Antam, yaitu PT Feni Haltim (FHT), yang seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh perseroan.

Sementara untuk membantu pendanaan pabrik ini dan proyek Antam lainnya, persero telah menunjuk konsorsium "financial arranger" yang terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd., dan Standard Chartered Bank.

"Konsorsium akan mendukung pabrik pengolahan feronikel dalam mendapatkan pendanaan dengan skim yang optimal untuk jumlah sampai dengan 1 miliar dollar AS (Rp 9,16 triliun)," ujarnya.

Antam Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun

Evy Rachmawati | Marcus Suprihadi | Senin, 5 Desember 2011 | 18:15 WIB 
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Aneka Tambang (Persero) telah menerima pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sejumlah Rp 3 triliun. Penerbitan surat utang itu untuk mendukung pendanaan investasi dan pengembangan usaha.
Obligasi perusahaan bernama obligasi berkelanjutan I Antam dengan tingkat bunga tetap tahap satu tahun 2011 itu berjumlah Rp 3 triliun.
Surat utang itu akan diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A yang memiliki tenor 7 tahun senilai Rp 900 miliar dengan tingkat bunga 8,375 persen per tahun dan seri B yang memiliki tenor 10 tahun sejumlah Rp 2,1 triliun dengan tingkat bunga 9,05 persen per tahun.
Kupon bunga obligasi Antam akan dibayarkan setelah 3 bulan sekali dan akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. "Tingkat permintaan yang tinggi atas obligasi Antam menunjukkan keyakinan investor atas kekuatan Antam sebagai perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral di Indonesia dengan komoditas yang terdiversifikasi. Dukungan pendanaan ini akan lebih memperkuat upaya kami memperkuat bisnis inti dan berkembang ke arah industri hilir," kata Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis, Senin (5/12/2011), di Jakarta.  

Beli Emas Batangan Bisa Pesan Antar Lho...

Orin Basuki | Marcus Suprihadi | Jumat, 16 Maret 2012 | 11:53 WIB 
 
JAKARTA, KOMPAS.com- Untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk logam mulia asli produksi PT Aneka Tambang (Antam), manajemen BUMN tambang emas ini memberikan layanan pesan antar atau delivery order.
Sementara ini, layanan tersebut sudah dapat dijajal di 22 kota di seluruh Indonesia. "Layanan ini sudah kami mulai sejak akhir Februari 2012," ujar Vice President Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam Herman Djazi di Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Dalam situs resmi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam disebutkan, kota-kota yang dapat menikmati layanan pesan antar adalah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang, Bandung termasuk Lembang, Cimahi, Sukabumi, Semarang, dan Yogyakarta.
Selain itu juga dilayani di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Makasar, Denpasar, Balikpapan, dan Palembang. Selebihnya dapat juga dilayani untuk kota Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, dan Padang.
Saat ini, Antam melayani pembelian logam mulia dengan satuan mulai dari satu gram hingga 1.000 gram. Pelanggan yang berniat mencoba layanan pesan antar ini dipersilahkan pesan ke nomor layanan (021) 47884146.
Setelah menghubungi nomor tersebut, pembeli akan diminta mengirimkan pesan singkat (SMS) dengan menyebutkan identitas diri, alamat, dan kode pos sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk dengan format: (nama).(alamat sesuai KTP).(No KTP).(Alamat Pengiriman).(Nama Produk & Jumlah). Kirimkan SMS itu ke (021) 95861735.
 

China Bawa Harga Emas Turun

Ester Meryana | Erlangga Djumena | Selasa, 13 Maret 2012 | 07:36 WIB 
 
NEW YORK, KOMPAS.com - Kontrak emas berjangka turun di bawah 1.700 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) bersama dengan penurunan komoditas lainnya karena adanya kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China akan berimbas kepada permintaan komoditas bahan mentah.
Harga emas untuk pengantaran April turun 0,7 persen menjadi 1.699,80 dollar AS per troy ounce pada Senin (12/3/2012) pukul 1:45 PM di Comex, New York. Harga emas sempat melonjak 2,4 persen pada tiga sesi sebelumnya. "Semua komoditas, termasuk emas, telah bereaksi terhadap (kondisi) China," sebut David Meger, Direktur Perdagangan Logam Vision Financial Markets, di Chicago.
Indeks Standard & Poor's GSCI yang merupakan indeks dari 24 bahan mentah anjlok sebesar 1,2 persen karena China mengalami defisit perdagangan yang terbesar pada Februari kemarin. Defisit tersebut terbesar paling tidak dalam 22 tahun. Informasi ini didapat dari data pemerintah setempat.
Tidak hanya itu, China juga mengalami pertumbuhan produksi pabrik paling lemah sejak 2009. Penjualan ritel dalam dua bulan pertama tahun ini pun dibawah estimasi median ekonom. "Sentimen pasar masih gemetar," tambah Tobias Merath, Kepala Penelitian Komoditas di Credit Suisse Group AG's private-banking unit dalam laporannya Senin waktu setempat.
Menurut dia, pertemuan Federal Open Market Committee AS yang mengatur kebijakan suku bunga pada Selasa waktu setempat akan menjadi kunci bagi kondisi pasar selanjutnya.
 

Harga Emas Terus Merangkak Naik

Orin Basuki | Marcus Suprihadi | Jumat, 16 Maret 2012 | 13:30 WIB 
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Penurunan harga logam mulia atau emas batangan terganjal sehingga tidak terus turun menembus level di bawah 1.700 dallar AS atau lebih jauh lagi. Kini harga mineral ini kembali merangkak naik.
Ini berdampak pada harga jual logam mulia yang dijual Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam). "Nilai tukar rupiah melemah dan terus menaikkan harga (logam mulia) di dalam rupiah. (Apalagi) sekarang harga logam mulia di pasar spot dunia naik lagi ke 1.662,6 per troy ons, padahal kemarin 1.643,8 per troy ons," ujar Vice President Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Herman Djazi, di Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Adapun harga logam mulia di Antam hari ini dilepas pada harga Rp 552.000 per gram atau Rp 511.240 per gram untuk logam mulia 100 gram. Posisi itu masih lebih rendah dibandingkan dua minggu lalu saat emas batangan dijual pada level Rp 557.000 per gram. Adapun nilai tukar rupiah bercokol di level Rp 9.176 per dollar AS atau melemah dibandingkan posisi dua hari lalu yang masih bertahan di posisi Rp 9.160 per dollar AS.
Kenaikan harga emas bersamaan dengan berbaliknya harga jual minyak mentah di pasar dunia setelah mengalami penurunan tajam pada Kamis kemarin. Harga Brent berada di posisi 123 dollar AS per barrel atau naik 0,5 persen.  

Harga Emas Melorot ke Level Terendah sejak Januari

Erlangga Djumena | Jumat, 23 Maret 2012 | 09:38 WIB 

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga kontrak emas melorot ke level terendah sejak Januari lalu pada perdagangan hari Kamis (22/3/2012) waktu setempat. Pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April turun 0,5 persen menjadi 1.642,50 dollar AS per troy ounce di Comex, New York.
Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama berada di posisi 1.627,50 dollar AS per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 13 Januari lalu. Meski begitu, sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik 4,8 persen.

Penurunan harga emas dipicu oleh adanya sejumlah sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi di China dan Jerman. Kondisi itu mendorong penguatan dollar AS sehingga memangkas permintaan emas.

Asal tahu saja, Standard & Poor's GSCI Index 24 komoditas turun 1,6 persen, sedangkan dollar AS menguat 0,4 persen terhadap enam mata uang utama dunia. "Lemahnya tingkat produksi di Asia dan Eropa mendorong penguatan dollar. Belakangan, dollar kian perkasa seiring penurunan harga emas," ungkap Bernard Dahdah, analis Natixis Commodity Markets Ltd.

Sementara itu, pedagang perhiasan di selatan dan timur Asia akan terus melakukan aksi mogok untuk memprotes tingginya pajak. Berdasarkan asosiasi perhiasan India, hampir setengah dari toko perhiasan di negara itu ditutup. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
   

Antam Genjot Produksi Emas

Erlangga Djumena | Jumat, 23 Maret 2012 | 11:33 WIB 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis penjualan emas yang berkilau tahun lalu tak membuat PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) tergiur dan mematok target tinggi tahun ini. Tahun lalu, perusahaan pelat merah ini menjual 8.001 kg emas, 109,65 persen dari target perusahaan di awal 2011 sebesar 7.304 kg.
Meskipun penjualan emas tumbuh 22,07 persen dari volume penjualan 2010 6.561 kg, tahun ini perusahaan justru menurunkan target penjualan emas. Volume penjualan tahun ini dibidik hanya 7.000 kg atau turun 12,6 persen dari tahun lalu.
SVP Corporate Secretary Antam Bimo Budi Satriyo mengatakan perusahaan tak mematok target penjualan terlalu tinggi karena barangnya berasal dari produksi sendiri dan pengolahan milik pihak ke tiga (third party refining). Namun mereka tetap berharap penjualan emas dari produksi tambang sendiri akan meningkat tahun ini. "Penjualan emas yang berasal dari tambang sendiri diharapkan akan naik seiring estimasi kenaikan produksi dari Cibaliung menjadi 1,1 ton dari sebelumnya sekitar 700 kg," kata Bimo dalam surat elektroniknya kepada KONTAN, Kamis(22/3/2012).
Tahun ini Antam menargetkan produksi emas bisa tumbuh 16,24 persen menjadi 3.100 kg dari realisasi 2011 sebesar 2.667 kg. Produksi dari tambang Pongkor diharapkan sebesar 2000 kg dari realisasi 2011sebanyak 1987 kg. Sementara itu tambang Cibaliung diharapkan menghasilkan emas 1.100 kg, naik dari produksi 2011 sebanyak 680 kg. Pada 2011 produksi emas Antam turun 3,93 persen dari 2.776 kg pada 2010 karena penurunan kadar bijih emas yang ditambang.
Tahun ini perseroan juga akan menggenjot produksi dan penjualan bijih nikel yang pada 2011 menyumbang 24 persen terhadap pendapatan perusahaan. Perseroan menargetkan produksi bijih nikel bisa meningkat 18,98 persen menjadi 9,47 juta wet metric ton (WMT) dari produksi 2011 7,95 juta WMT. Target peningkatan produksi ini di atas kenaikan 2011 yang sebesar 13,81 persen.
Di sisi penjualan, Antam mematok kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 22,92 persen dari 6,34 juta WTM menjadi 7,8 juta WTM. "Produksi dan penjualan bijih nikel ini kami tingkatkan seiring dengan masih tingginya permintaan," kata Bimo.
Produksi ferronickel tahun ini ditargetkan sebesar 18.000 ton nikel dalam ferronickel (TNi), turun 8,58 persen dibandingkan realisasi produksi 2011 sebanyak 19.690 TNi. Sementara itu volume penjualan ferronickel ditargetkan berada di kisaran 19.500 TNi, tak jauh beda dengan realisasi penjualan tahun lalu sebanyak 19.527 TNi. "Untuk ferronickel, tahun ini kita melakukan routine overhaul pabrik FeNi II sehingga level produksi hanya mencapai 18.000 ton nikel dalam ferronickel (TNi)," kata Bimo.
Bimo mengatakan perbaikan rutin ini sudah dimulai pada pertengahan Januari 2012 dan diharapkan bisa beroperasi kembali pada April 2012. Tahun ini perusahaan juga menargetkan produksi dan penjualan bauksit sebanyak 100.000 WMT. Produksi dan penjualan batu bara dipatok sebanyak 1 juta WMT.
Tahun lalu Antam mencetak laba bersih setelah diaudit sebesar Rp 1,93 triliun, naik 14,88 persen dari laba 2010 sebesar Rp 1,68 triliun. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 18,32 persen dari Rp 8,74 triliun menjadi Rp 10,43 miliar.
Perusahaan juga berhasil menaikkan efisiensi sehingga nilai penghematan mencapai Rp 75,6 miliar, naik 147,86 persen dari penghematan 2010 sebesar Rp 30,5 miliar. Bimo mengatakan penghematan telah dilakukan dengan optimalisasi proses di pabrik seperti penggunaan jenis bahan bakar dan optimalisasi peralatan pabrik. (Bernadette Christina Munthe/Kontan)
 

Harga Emas Merosot ke Level Terendah 12 Minggu

Ester Meryana | Erlangga Djumena | Kamis, 5 April 2012 | 07:16 WIB 
 
NEW YORK, KOMPAS.com — Kontrak emas berjangka jatuh ke posisi terendah dalam 12 minggu karena Bank Sentral AS (the Fed) memberi tanda tidak akan menyediakan stimulus moneter tambahan. Pernyataan the Fed itu memberi sentimen positif kepada dollar AS dan menjatuhkan emas sebagai alternatif investasi.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Juni turun 3,5 persen menjadi 1.614,10 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Rabu (4/4/2012) pukul 01.35 PM di Comex, New York. Harga tersebut merupakan penurunan terbesar sejak 29 Februari 2012. Logam kuning ini sempat menyentuh harga 1.613 dollar AS. "Pasar telah memutuskan bahwa pernyataan (the Fed) kemarin mungkin menjadi "paku terakhir di peti mayat" bagi stimulus tambahan dari the Fed," sebut Frank Lesh, pedagang di FuturePath Trading, di Chicago.
Bank Sentral AS tidak akan memberikan stimulus moneter tambahan kecuali ekspansi ekonomi AS terganggu atau harga naik pada tingkat yang lebih lambat dari target 2 persen. Pernyataan tersebut dirilis pada Selasa (3/4/2012) waktu setempat, mengacu pada pertemuan tanggal 13 Maret lalu.

Alhasil, dollar AS menguat ke posisi tertinggi selama satu minggu terhadap enam mata uang utama. Di sisi lain, euro melemah karena utang Spanyol.

"Emas bereaksi terhadap penguatan dollar AS," tambah Frank. Untuk diketahui saja, pada 29 Februari 2011, harga emas sempat melorot sebanyak 100 dollar AS setelah Gubernur Bank Sentral AS Ben S Bernanke tidak memberikan sinyal bahwa bank sentral akan mengambil langkah baru terhadap stimulus moneter.  

Subsidi BBM Menguntungkan Orang Kaya

Evy Rachmawati | Marcus Suprihadi | Rabu, 4 April 2012 | 22:15 WIB 
 
JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia membelanjakan hampir 19 miliar dollar AS untuk subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2011. Namun, subsidi bahan bakar itu lebih menguntungkan rumah tangga kaya daripada mereka yang miskin.
Padahal, masa depan pertumbuhan dan pembangunan Indonesia tergantung pada kemajuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas belanja publik.
"Belanja yang efektif untuk infrastruktur dan pendidikan, serta upaya memperbaiki iklim bisnis akan dapat mendorong rata-rata pertumbuhan Indonesia mencapai 7 persen atau bahkan lebih tinggi," kata Ekonom Utama Bank Dunia, Shubham Chaudhurl, Rabu (4/4/2012), di Jakarta.
Sekitar 40 persen dari manfaat langsung subsidi BBM dinikmati 10 persen rumah tangga terkaya. Hal ini menunjukkan perlu pengalihan belanja ini untuk kebutuhan pembangunan yang lebih mendesak, yakni meningkatkan mutu pendidikan, jaring pengaman sosial, memperbaiki infrastruktur, area lain yang dapat merangsang pertumbuhan.
 
Dua titik semburan lumpur Lapindo saat ini yang terlihat dari helikopter dikawasan Porong, Sidoarjo, Selasa (28/2). Volume lumpur yang mencapai 15 ribu meter kubik perhari mengakibatkan tanah disekitar semburan rentan mengalami penurunan. Data yang tercatat dari Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), penurunan tanah disekitar semburan mencapai 90 centimeter. TEMPO/Fully Syaf
Hamparan lumpur Lapindo saat ini terlihat dari ketinggian menggunakan helikopter dikawasan Porong, Sidoarjo, Selasa (28/2). Volume lumpur yang mencapai 15 ribu meter kubik perhari mengakibatkan tanah disekitar semburan rentan mengalami penurunan. Data yang tercatat dari Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), penurunan tanah disekitar semburan mencapai 90 centimeter. TEMPO/Fully Syafi
Sebuah eskavator bekerja mengalirkan lumpur Lapindo terlihat dari helikopter dikawasan Porong, Sidoarjo, Selasa (28/2). Volume lumpur yang mencapai 15 ribu meter kubik perhari mengakibatkan tanah disekitar semburan rentan mengalami penurunan. Data yang tercatat dari Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), penurunan tanah disekitar semburan mencapai 90 centimeter. TEMPO/Fully Syaf
Hamparan lumpur Lapindo saat ini yang terlihat dari helikopter dikawasan Porong, Sidoarjo, Selasa (28/2). Volume lumpur yang mencapai 15 ribu meter kubik perhari mengakibatkan tanah disekitar semburan rentan mengalami penurunan. Data yang tercatat dari Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), penurunan tanah disekitar semburan mencapai 90 centimeter. TEMPO/Fully Syafi
Dua titik semburan lumpur Lapindo saat ini terlihat dari helikopter dikawasan Porong, Sidoarjo, Selasa (28/2). Volume lumpur yang mencapai 15 ribu meter kubik perhari mengakibatkan tanah disekitar semburan rentan mengalami penurunan. Data yang tercatat dari Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), penurunan tanah disekitar semburan mencapai 90 centimeter. TEMPO/Fully Syafi

Negara Menanggung Ganti Rugi Lapindo

Kamis, 05 April 2012 | 06:45 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah mengucurkan dana sekitar Rp 1,3 triliun pada anggaran perubahan 2012 untuk menangani dampak sosial kemasyarakatan penanganan korban lumpur Lapindo. Dana itu akan digunakan untuk pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan, bantuan kontrak rumah, tunjangan hidup pada daerah terkena dampak dan di luar area peta terdampak.

Dengan pengucuran dana ini, maka pemerintah mengambil alih tanggung jawab PT Lapindo Brantas dalam penanganan sosial kemasyarakatan akibat semburan lumpur. Padahal sesuai Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2007, Lapindo Brantas bertanggung jawab membeli tanah dan bangunan masyarakat yang terkena dampak luapan lumpur Lapindo.

Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Dolfie o.F. Palit mengatakan, sesuai Pasal 18 Undang-Undang APBN-Perubahan 2012, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun untuk korban Lapindo. Menurut dia, pemerintah sudah mengganggarkan sekitar Rp 7,2 triliun sejak 2007 untuk menanggulangi semburan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut.

Menurut Dolfie, tidak ada pembagian yang jelas beban anggaran yang ditanggung negara dan pihak Lapindo Brantas. "Kami tidak tahu berapa persen beban untuk pemerintah berapa persen swasta," ujarnya, Rabu 4 April 2012 kemarin. Pembagian beban, lanjut dia, merujuk pada hasil kerja Panitia Khusus Lumpur Lapindo.

Pasal 18 dalam Undang-Undang tersebut menyebutkan, bantuan pemerintah tetap dikelola oleh Badan Penanggulangan Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Anggaran tersebut digunakan untuk pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar peta area bencana. Tiga lokasi tersebut antara lain Desa Besuki, Desa Kedungcangkring, dan desa Pejarakan.

Anggaran dari negara juga diperbolehkan untuk mengontrak rumah bagi korban, bantuan tunjangan hidup, biaya evakuasi dan pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar area bencana. Belanja ini hanya diperbolehkan pada 9 rukun tetangga di tiga kelurahan yaitu Siring, Jatirejo, dan Mindi.

Ketua Panitia Khusus Lumpur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo Emir Firdaus, meminta pemerintah bersikap adil dalam membayar ganti rugi terhadap korban lumpur Lapindo. "Ganti rugi yang ditanggung pemerintah melalui APBN Perubahan sudah jelas. Tapi yang menjadi tanggung jawab Lapindo belum tuntas pelunasannya," ujarnya kemarin.

Dia menjelaskan, sesuai ketentuan ganti rugi terhadap warga dalam peta terdampak menjadi kewajiban Lapindo Brantas. Sedangkan di luar peta terdampak ditanggung pemerintah.

Sampai saat, warga dalam peta terdampak hingga kini belum seluruhnya menerima ganti rugi. Lapindo masih menanggung kewajiban sebesar Rp 1,1 triliun. "Selain meminta komitmen Lapindo, pemerintah harus bisa mendesak perusahaan tersebut menyelesaikan tanggung jawabnya," ujar Emir.

Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Achmad Kusairi, mengatakan, dana APBN akan digunakan mengganti kerugian warga Desa Kedung Cangkring, Pejarakan, dan Desa Besuki. Pembayaran sudah dimulai pada 2008. Hingga 2011, dana yang telah dibayarkan sebesar Rp 500 miliar dari nilai keseluruhan Rp 520,5 miliar. "Bagi warga di 65 RT sudah ada payung hukumnya, dan pembayarannya menunggu dikeluarkannya peraturan presiden," ujarnya.
foto
Dua buah eskavator terlihat mengalirkan lumpur Lapindo terlihat dari helikopter dikawasan Porong, Sidoarjo, Selasa (28/2). Volume lumpur yang mencapai 15 ribu meter kubik perhari mengakibatkan tanah disekitar semburan rentan mengalami penurunan. Data yang tercatat dari Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), penurunan tanah disekitar semburan mencapai 90 centimeter. TEMPO/Fully Syaf

Makin Meredup, Harga Emas Anjlok 3,5 Persen

Kamis, 05 April 2012 | 08:44 WIB
TEMPO.CO, New York - Harga emas kembali tenggelam ke level terendahnya dalam 12 minggu terakhir mengikuti aksi lepas saham dan komoditas lainnya setelah dalam catatan The Fed (Minute) terbaru melemahkan harapan adanya stimulus moneter lanjutan.

Harga komoditas emas untuk kontrak bulan Juni anjlok 3,5 persen menjadi US$ 1.614,1 per troy ounce dalam perdagangan di bursa komoditas New York semalam. Ini merupakan level terendahnya sejak 9 Januari lalu. Namun, di pasar elektronik Asia pagi ini, harga emas berhasil menguat US$ 9,7 (0,6 persen) ke US$ 1.623,8 per ounce.

Harga perak juga turun tajam. Untuk kontrak bulan Mei jatuh US$ 2,2 (6,7 persen) menjadi US$ 31,04 per ounce. Harga perak juga mencapai level terendahnya sejak 19 Januari.

“Logam mulia mengalami tekanan jual yang dramatik di tengah berita bagus pulihnya ekonomi karena dalam catatan bank sentral AS kemarin memupuskan harapan adanya pelonggaran kuantitatif lanjutan (QE 3),” ujar George Gero, Wakil President dari RBC Wealth Management di New York.

“Setelah jatuh cukup dalam menjelang libur panjang, target harga emas berikutnya di US$ 1.600 per troy ounce,” kata Charles Nedoss, ahli strategi pasar dari Olympus Futures di Chicago. Para investor mengantisipasi hari libur Jumat Agung.

Di pasar uang, greenback, sebutan untuk dolar AS, kembali digdaya terhadap mata uang utama dunia. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya semalam naik 0,308 poin (0,39 persen) ke level 79,949.

Dampak dari apresiasi dolar AS juga menjadi alasan mengapa harga emas kembali meredup mendekati US$ 1.600 per troy ounce karena transaksi emas dalam mata uang dolar.

Harga tembaga di bursa komoditas Hong Kong untuk antaran bulan Mei juga turun 13 sen (3,3 persen) menjadi US$ 3,79 per pon. Paladium untuk pengiriman bulan Juni merosot U$ 26,85 (4,1 persen) menjadi US$ 632,75 per ounce, sementara platinum untuk kontrak bulan Juli susut SU$ 61,9 (3,7 persen) ke US$ 1.598 per ounce.

MARKETWATCH / VIVA B. KUSANANDAR

Perusahaan Batubara Besar Ini Kurang Bayar Pajak

Rabu, 04 April 2012 | 23:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan menunjukkan adanya kekurangan pembayaran pajak dari ribuan perusahaan batubara. Jika dihitung, nilai pajak yang seharusnya dibayar perusahaan-perusahaan itu mencapai puluhan triliun rupiah.

Dari audit yang dilakukan pada September hingga Oktober 2011, ditemukan 319 perusahaan daerah dan 10 perusahaan besar yang kurang membayar pajak. Nilai kekurangan bayarnya mencapai Rp 94,468 miliar dan US$ 43,332 juta.

Perusahaan kecil yang dimaksud yakni pemilik izin usaha pertambangan yang dikeluarkan pemerintah daerah. Sedangkan perusahaan besar ialah operator batubara Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang dikeluarkan pemerintah pusat.

Berikut 10 perusahaan besar yang diperiksa pada audit 2011.

1. PT Kideco Jaya Agung

2.PT Indominco Mandiri

3. PT Truba Coal Mining

4. PD Baramarta

5. PD Adaro Indonesia

6. PT Arutmin Indonesia

7. PT Jorong Barutama Greston

8. PT Multi Tambangjaya Utama

9. PT Marunda Grahamineral

10. PT Asmin Koalindo Tuhut

AKBAR TRI KURNIAWAN

PAD Pajak Tambang Mamuju Ditargetkan Rp3 Miliar

Kamis, 05 April 2012 02:58 WIB    
MAMUJU--MICOM: Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat menargetkan pendapatan asli daerah atau PAD Kabupaten Mamuju dari pajak tambang galian C sekitar Rp3 miliar tahun 2012.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Mamuju, Jalaluddin Duka, di Mamuju, Rabu (4/4) mengatakan, pemerintah di Mamuju sangat optimistis tahun 2012 pajak tambang galian C akan mencapai Rp3 miliar.

Ia mengatakan, target pendapatan itu akan dicapai dengan mengintensifkan pengawasan dan memaksimalkan pungutan tambang galian C dengan menggenjot kinerja aparat pemerintah.

"Selama ini PAD tambang galian C tidak maksimal dipungut karena kinerja aparat yang memungut pajak tersebut tidak maksimal dan pengawasannya juga tidak maksimal sehingga akan dievaluasi dan diperbaiki,"katanya.

Menurut dia, target PAD tambang tersebut juga optimis dapat dicapai karena Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) provinsi Sulbar juga telah terbentuk dan tidak lagi dibawah naungan Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Mamuju.

"Dengan dibentuknya kelembagaan Dispenda Kabupaten Mamuju, maka pemerintah optimis, target PAD Mamuju dari pajak tambang galian C akan dapat dicapai sekitar Rp3 miliar," katanya. (Ant/OL-04)

ABM Investama Genjot Produksi Batu Bara 150 Persen

Penulis : Daniel Wesly Rudolf
Selasa, 03 April 2012 20:56 WIB  
JAKARTA--MICOM: PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan produksi batu bara tahun ini sebesar 5,5 juta ton atau naik 150% dibanding 2011 sebesar 2,2 juta ton.

Peningkatan produksi tersebut akan digenjot dari anak usahanya, yakni PT Reswara Minergi Hartama (Reswara).

Presiden Direktur ABM Investama Andi Djajanegara mengatakan digenjotnya produksi batu bara Reswara untuk mendukung operasional perusahaan.

Produksi tersebut berasal dari dua anak usaha Reswara, yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) dan PT Media Djaya Bersama (MDB).

Rinciannya adalah sebesar 4,5 juta ton diproduksi TIA yang beroperasi di Kalimantan Selatan dan 1 juta ton diproduksi MDB di Aceh. Kedua perusahaan tambang tersebut memunyai total cadangan batu bara mencapai 221 juta ton.

Batu bara Reswara yang low ash dan low sulfur saat ini memiliki permintaan tinggi dari perusahaan pembangkit listrik di dalam dan luar negeri.

"Dengan peningkatan produksi tersebut, salah satunya mengamankan kontrak jangka panjang dengan negara-negara pembeli utama, di antaranya India, China, Thailand, dan Filipina," kata Andi dijumpai di Jakarta, Selasa (3/4). (WR/OL-5)

LAPORAN KEUANGAN: Laba bersih PGN tergerus 5%

Large_sx206_4843_9
JAKARTA: Distributor gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencetak laba bersih Rp5,93 triliun sepanjang tahun lalu, turun tipis 5% dari tahun sebelumnya Rp6,24 triliun.

Pendapatan perusahaan pelat merah ini, kutip laporan keuangan perseroan yang dirilis Jumat 30 Maret 2012, juga turun 1% menjadi Rp19,56 triliun

Akibatya, laba bersih per saham dasarnya tergerus menjadi Rp245 per lembar, sehingga price to earning ratio-nya 15,3 kali.

Sebaliknya, beban pokok dan operasi naik jadi Rp11,84 triliun, sehingga laba usahanya turun 14,5% menjadi Rp7,72 triliun. Begitu pula margin bersih yang juga turun ke 30,32% dari sebelumnya 31,56%.

Total asetnya mencapai Rp30,97 triliun, dimana ekuitas sebesar Rp17,18 triliun dan liabilitas Rp13,79 triliun, dengan posisi kas dan setara kas Rp10,35 triliun. (03/Bsi)