Senin, 27 Februari 2012

Harga Batubara Diperkirakan Naik Hingga 10 Persen

Eny Prihtiyani | Robert Adhi Ksp | Selasa, 28 Februari 2012 | 12:54 WIB 
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (28/2/2012), memproyeksikan pada tahun 2012 harga batubara di Indonesia akan mengalami kenaikan 5-10 persen, dipicu meningkatnya permintaan domestik ataupun ekspor.
Permintaan Batubara dari China dan India masih tinggi, ditambah permintaan baru dari Jepang yang mulai mengalihkan pembangkit listriknya dari nuklir ke tenaga uap.
China dan India merupakan negara-negara pembeli utama batubara. Karena posisi tawarnya yang kuat, mereka bisa menentukan kenaikan atau penurunan harga batubara, termasuk batubara dari Indonesia produksi PT Bukit Asam. Indonesia adalah pengekspor terbesar batubara uap di dunia.
China membeli batubara untuk keperluan PLTU mereka. Harga jual rata-rata untuk pasar domestik di sembilan bulan pada 2011 mencapai Rp 763.000 per ton, naik 24 persen dari sebelumnya Rp 613.214.
Sementara untuk harga jual ekspornya pada periode sama mencapai 100,19 dollar AS per ton atau meningkat 53 persen dari 65,44 dollar AS per ton, papar Kepala Bappebti Syahrul R Sempurnajaya.
Harga batubara thermal di China Qinhuangdao, pelabuhan terbesar untuk pengiriman batubara, pada perdagangan kemarin mengalami penurunan.
Penurunan harga batubara dipengaruhi meningkatnya persediaan di tengah melambatnya permintaan terhadap batubara di saat perekonomian dunia yang masih terancam krisis akibat permasalahan ekonomi di Zona Eropa.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar