Minggu, 19 Februari 2012

INVESTASI TAMBANG: Jusuf Kalla ingatkan Pemda jangan salah langkah

Large_jusuf_kalla__5_
BALIKPAPAN: Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang biasa disapa JK mengingatkan agar daerah tidak salah langkah dalam mengelola sumber daya alam.

JK menyampaikan pesan itu kepada jajaran Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur agar daerah dapat mengelola investasi sumber daya alam dan lingkungannya dengan baik.

"Jangan lagi mengulangi kesalahan dalam mengelola sumber daya alam. Dulu Kalimantan, khususnya Kaltim, terkenal sebagai penghasil kayu karena hutannya yang luas. Tetapi apa yang terjadi sekarang, hutannya habis, jalannya rusak, perusahaannya tutup dan meninggalkan banjir," ujarnya sebagai pembicara dalam acara Rembuk Nasional BUMN di Balikpapan yang diselenggarakan Institut Lembang 9, hari ini 17 Februari 2012.

Saat ini, lanjut Kalla, Kaltim menjadi daerah tujuan investasi tambang. Izin batu bara banyak sekali yang keluar, dan semua potensi dieksploitasi. Investor asing datang untuk mengelola potensi alam karena kebutuhan mereka di luar negeri besar.

"Kalau kita tidak kendalikan, investasi di sektor pertambangan khususnya batu bara di Kaltim, maka dampaknya adalah krisis lingkungan. Karena itu, saya minta ke Pak Gubernur Kaltim agar mengendalikan izin dan tetap waspada terhadap lingkungan," paparnya.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan saat ini ada 742 izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan oleh Pemda yang masih tumpang tindih. "Ini menjadi masalah sampai sekarang dan masih membutuhkan waktu untuk diselesaikan," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya mencadangkan areal 1 juta hektare (ha) untuk pengembangan kelapa sawit. Saat ini sudah 2 juta (ha) lahan yang sudah mendapatkan izin untuk pengembangan sawit.

Kalla menambahkan, masa kejayaan usaha tambang batu bara tidak akan berusia panjang, karena Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan juga China terus mengembangan reaktor nuklir untuk listrik. "Suatu saat, harga batu bara akan turun dan bisnis ini akan menjadi tidak ekonomis lagi," ungkapnya. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar