Senin, 27 Februari 2012

Angkut Batu Bara Harus Melalui Sungai

Selasa, 26 Oktober 2010 | 04:03 WIB 
Jambi, Kompas - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menegaskan, pengangkutan batu bara pada waktu mendatang di wilayah itu harus melalui sungai. Kebijakan ini demi mencegah kerusakan jalan akibat pengangkutan bahan tambang itu yang selalu melebihi kapasitas jalan.
”Ke depan, angkutan batu bara dari lokasi pertambangan menuju Pelabuhan Talang Duku dan Muara Sabak harus melewati sungai,” kata Hasan Basri Agus di Jambi, Senin (25/10). Namun, Gubernur tidak menegaskan kebijakan itu kapan diberlakukan.
Ia menyebutkan, pesatnya pertumbuhan dan pengembangan industri batu bara pada sejumlah kabupaten di provinsi itu turut memicu kerusakan jalan karena sebagian besar diangkut menggunakan truk dengan volume barang melebihi daya beban jalan.
Sungai Batanghari memiliki panjang 1.740 kilometer dengan lebar 650 meter-1.200 meter, dan kedalaman 12 meter, mengalir melewati sejumlah kabupaten. Sungai ini juga memiliki anak sungai dengan lebar dan kedalaman yang layak dimanfaatkan untuk sarana transportasi hasil tambang tersebut.
Dalam memanfaatkan Sungai Batanghari itu untuk dijadikan sarana transportasi batu bara, Pemerintah Provinsi Jambi sudah menandatangani kerja sama dengan investor dari India untuk melakukan pengerukan.
Tujuh titik yang menjadi sasaran pengerukan supaya dapat dilintasi atau dilalaui kapal pengangkut batu bara, dari pengumpulan hingga ke pelabuhan.
Di sejumlah kabupaten pada bantaran sungai akan dibangun tempat penumpukan batu bara untuk diangkut ke pelabuhan dengan menggunakan kapal, seperti di Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, di Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, dan Tebo, Kabupaten Tebo.
Batu bara yang diproduksi dikumpulkan di tempat-tempat penampungan di bantaran Sungai Batanghari, selanjutnya diangkut ke pelabuhan untuk dikirim ke luar daerah dan luar negeri.
”Dengan pemanfaatan sungai sebagai angkutan batu bara itu, diharapkan keutuhan jalan terjaga dan kerusakan dapat ditekan. Berarti, angkutan penumpang dan barang bagi kebutuhan masyarakat dapat melewati jalur darat dengan lancar, aman, dan nyaman,” kata Hasan Basri Agus. (antara/jan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar