Senin, 27 Februari 2012

Polisi Sita 11.700 Liter Solar di Kalbar

Rabu, 22 Februari 2012 | 03:42 WIB 
Pontianak, Kompas - Jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyita 11.700 liter solar yang diduga hendak disalahgunakan. Penyitaan dilakukan di dua tempat berbeda, masing-masing oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar dan Kepolisian Resor Kapuas Hulu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar, Selasa (21/2), mengatakan, Direktorat Kriminal Khusus menyita truk bermuatan 7.000 liter solar nonsubsidi pada Senin malam di Jalan Trans-Kalimantan, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.
”Truk ditangkap karena dokumen pemesanan pengiriman dipalsukan. Dalam dokumen disebutkan, solar seharusnya diangkut menggunakan tongkang, tetapi justru diangkut menggunakan truk tangki,” katanya.
Truk tangki bernomor polisi AB 9678 RB dikemudikan oleh MY dengan kernet TN dari arah Kota Pontianak menuju arah timur yang menjadi akses ke beberapa daerah. Menurut pengakuan sopir dan kernet, solar nonsubsidi itu milik Petronas dan diangkut oleh PT Mitra Karya Lintas Nusantara. ”Penyidik masih mengembangkan kasus ini dengan memeriksa sopir dan kernet, termasuk memastikan apakah benar solar nonsubsidi itu milik Petronas atau bukan. Apalagi pelat kendaraan itu dari luar Kalimantan Barat,” katanya.
Truk tangki diamankan di Markas Polda Kalbar. Masih pada Senin malam, Kepolisian Resor Kapuas Hulu juga mengamankan sebuah kapal motor yang mengangkut 47 drum solar subsidi dengan volume sekitar 4.700 liter. Kapal dihentikan oleh polisi di Sungai Bunut, Kecamatan Bunut Hilir, Kapuas Hulu.
”Kapal sedang menuju Kecamatan Boyan Tanjung, Kapuas Hulu. Saat dicek oleh polisi, tak ada satu pun dokumen pengangkutan,” kata Mukson. Kapal beserta muatannya kini diamankan di Kepolisian Sektor Bunut Hilir.
Sales Area Manager PT Pertamina Kalimantan Barat Putut Andriatno mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyidikan polisi. ”Kami belum tahu bagaimana hasil penyidikan polisi. Kalau ada keterlibatan penyalur, PT Pertamina tidak segan-segan menindak tegas. Kami sudah berusaha memberikan sosialisasi supaya penyalur tidak menyalahgunakan bahan bakar minyak (BBM),” kata Putut.
Gubernur Kalbar Cornelis meminta polisi mengusut tuntas penyalahgunaan BBM itu. ”Polisi harus mencari semua pelakunya. Pakai ancaman maksimal supaya pelaku jera,” ujarnya. (AHA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar