Senin, 27 Februari 2012

KELANGKAAN SEMEN: Produsen siap tambah pasokan

Large_atk_2784
BALIKPAPAN: Kalangan produsen semen yang tergabung dalam Asosiasi Semen Indonesia berkomitmenmenambah pasokan semen di Kalimantan Timur guna mengantisipasi kelangkaan bahan material konstruksi yang sempat terjadi di beberapa kota di provinsi ini yakni Balikpapan dan Samarinda.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengatakan penambahan pasokan tersebut menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan semen di Kaltim.

Namun, kesiapan pelabuhan juga menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah karena hasil kajian menyebutkan lamanya waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan menjadi salah satu penyebab hilangnya semen di pasaran.

“Waktu tunggu itu menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan di Balikpapan, waktu tunggunya bisa mencapai waktu rata-rata sampai 3 minggu,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (26/02).

Urip menambahkan apabila jadwal beroperasinya Terminal Peti Kemas Kariangau molor hingga akhir tahun, pasokan semen di Kalimantan Timur (Kaltim) akan tetap seperti tahun sebelumnya.

Dia mengatakan salah satu alternatif lain adalah menggunakan pelabuhan di Samarinda yang nantinya disebar menuju daerah-daerah lain di Kaltim.

Dia juga berkomitmen untuk memberikan tambahan stok di beberapa agen yang ada di Balikpapan dan Samarinda. Tambahan stok tersebut diharapkan bisa menjaga ketersediaan stok semen di dua kota tersebut.

Pembangunan beberapa pabrik pengepakan semen di Balikpapan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan semen nasional diharapkan bisa menjaga ketersediaan stok. Operasional pelabuhan di masing-masing pabrik yang tidak terbatas diharapkan bisa mengurangi ongkos angkutan.

Setelah Bosowa, rencananya Semen Gresik dan Tonasa juga akan turut membangun pabrik pengepakan semen di Balikpapan.

Nantinya, beberapa perusahaan tersebut juga akan membangun pabrik pengolahan semen guna menjamin ketersediaan stok semen di Kaltim.

Penumpukan proyek
Sementara itu, Pemimpin Kantor Bank Indonesia Balikpapan Tutuk S.H. Cahyono mengatakan adanya penumpukan penyelesaian proyek infrastruktur di akhir tahun juga menjadi salah satu alasan menyebabkan langka dan naiknya harga semen di Balikpapan pada akhir 2011.

Dia menuturkan proses bongkar muat di Pelabuhan Semayang memerlukan waktu rata-rata 3 minggu. "Begitu kapal sandar, barang langsung diserbu agen sehingga semen seperti menghilang di pasaran. Akibatnya harga ikut terkerek," ujarnya.

Tutuk menambahkan pertumbuhan infrastruktur dan perumahan yang cukup pesat di Kaltim menjadikan kebutuhan semen meningkat. KBI Balikpapan mencatat pertumbuhan di sektor konstruksi/bangunan stabil pada kisaran 10,90%.

Namun, peningkatan kebutuhan tersebut belum diimbangi oleh pertumbuhan pengadaan semen karena pertumbuhan realisasi pengadaan semen di Kaltim terendah se-Kalimantan, kecuali Kalbar.

Bahkan, pertumbuhan angka realisasi pengadaan semen di Kaltim hanya 9,60%, lebih rendah dari angka pertumbuhan sektor kontruksi sebesar 9,66%.

Berdasarkan data dari Pemprov Kaltim, kebutuhan semen pada 2012 mencapai 1,9 juta ton. Samarinda kebutuhannya sekitar 700.000 ton, Balikpapan 400.000 ton dan sisanya dibagi untuk 12 daerah lain
yang ada di Kaltim. (22/Bsi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar