Senin, 27 Februari 2012

KABAR MAKASSAR: Gelar operasi elpiji 3 kg

Large__mg_6975
MAKASSAR: Berikut ini ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l. Makassar akan gelar operasi elpiji 3 kg, Pemda Balikpapan dukung perizinan rumah murah dan Bosowa mulai bongkar muat semen di Pelabuhan Baru.

Gelar operasi elpiji 3 kg: Pemerintah Kota Makassar meminta Pertamina mempercepat distribusian elpiji menyusul kelangkaan tabung gas ukuran 3 kg yang terjadi beberapa pekan terakhir.

Walikota Makassar Ilham Arief Si-rajuddin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina dan dalam waktu dekat, pasokan gas khususnya tabung elpiji 3 kg akan kembali normal.

"Kami sudah meminta klarifikasi dari Pertamina, dan mereka mengabarkan adanya kendala pengiriman dari Kalimantan," ujarnya, kemarin.  (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)

Perizinan rumah murah: Pemkot Balikpapan mendesak salah satu pengembang rumah murah, PT Cipta Griya Sarana Asri, untuk segera menyelesaikan proses administrasi yang hingga kini belum selesai.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Balikpapan Heri Misnoto mengatakan molornya realisasi pembangunan rumah murah ini bukan merupakan wewenang Pemkot sebab pihaknya hanya bertindak sebagai fasilitator.

"Kami hanya diminta untuk mempermudah dalam mengurus perizinan pembangunan rumah tersebut," ujarnya, kemarin. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)

Mulai bongkar muat semen: PT Semen Bosowa Maros mulai menggelar kegiatan bongkar muat sebagian distribusi semen di Pelabuhan Samudera Andi Mattalata, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Dirut PT Semen Bosowa Maros Mulyanto Broto mengatakan pengalihan bongkar muat sebagian kegiatan di Pelabuhan Barru ini diperkirakan 50.000 ton per bulan. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)

Hotel penunggak retribusi: DPRD Kota Makassar menjadwalkan pemanggilan terhadap pengelola hotel berbintang yang dinilai tidak kooperatif dalam membayar pajak.

Anggota Komisi B DPRD Makassar Haris Yasin Limpo mengatakan pemanggilan itu untuk mengetahui penyebab pengelola tidak kooperatif dalam membayar pajak kepada Dispenda.

"Padahal tingkat hunian hotel di Makassar pada 2011 cukup tinggi, antara 75% hingga 80%. Sehingga tidak logis jika pengelola beralasan penunggakan pembayaran pajak terkendala okupansi," ujarnya, kemarin. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)

Ekonomi tumbuh 8,64%: Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 8,64%. Dengan fakta ini, Sulsel merupakan provinsi yang pertumbuhan ekonominya tergolong tertinggi di seluruh provinsi di Indonesia.

"Sebelumnya ada dua provinsi yang [pertumbuhanya] di atas Sulawesi Selatan, tapi jumlah penduduk kedua provinsi itu dibawah satu juta jiwa, sehingga tidak bias dibandingkan dengan Sulawesi Selatan, yang memiliki jumlah penduduk 9 juta jiwa," kata Syahrul di Lapangan Lasinrang.(Sumber: Tempo Makassar)

Revitalisasi industri Tambak: Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Pinrang Abdillah Natsir mengatakan hingga saat ini pemerintah daerah belum menemukan metode revitalisasi tambak untuk mengembalikan kejayaan petani tambak seperti sediakala.

"Pemerintah harus menemukan metode dan system yang baru guna meningkatkan penghasilan petani tambak seperti pada puluhan tahun yang lalu," kata Abdillah, akhir pekan lalu.

Saat ini, hasil tambak, khususnya ikan bandeng dan udang windu, masih jauh dari harapan, tidak seperti pada 1980-an, yang menjadi sector andalan. (Sumber: Tempo Makassar)

Uji objektivitas untuk buah dan sayur: Pemprov masih menunggu uji objektivitas terkait Permentan No 88,89 dan 90 yang menetapkan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sebagai salah satu pintu masuk buah, sayur dan pangan segar.

Kadis Perindag Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan kajian objektivitas itu penting agar Indonesia dan daerah tidak dirugikan.

"Secara lisan Gubernur sudah menolak impor buah, tapi domain keputusan itu tetap ada di pemerintah pusat," jelas Irman.(Sumber: Fajar)

Asuransikan nasabah: Bank Sulselbar menjalin kerja sama dengan Asuransi Jiwa Bumiputra 1912 untuk penjaminan dana pihak ketiga melalui program kerja sama asuransi jiwa. Kerja sama ini, memberikan benefit kepada nasabah Bank Sulselbar untuk hari tua atau jelang pensiun.

"Melalui program ini kami ingin memaksimalkan dana nasabah lewat asuransi. Untuk gaji pegawai yang lewat bank Sulselbar mencapai 200 ribu orang. Yang baru digarap baru 35 persen," jelas DirutBank Sulselbar Ellong Tjandra usai penandatangan kerja sama.(Sumber: Fajar) (tw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar