Senin, 27 Februari 2012

Angkutan Batu Bara 2009 Capai 70 Persen

Selasa, 20 Oktober 2009 | 03:07 WIB 
Palembang, Kompas - PT Kereta Api (Persero) memastikan angkutan batu bara dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan, ke Tarahan, Lampung Selatan, baru tercapai 70 persen dari target angkutan 2009 sebesar 9,1 juta ton. PT KA pesimistis target angkutan tercapai akibat sering terjadinya gangguan pada pembongkaran batu bara di Tarahan dan kereta anjlok.
Kepala Humas PT KA (Persero) Divre III Sumatera Selatan As’ad Sayuti, Senin (19/10), mengatakan, kinerja angkutan batu bara dari Tanjung Enim ke Tarahan yang mencapai 100 persen hanya pada triwulan I-2009. Pada triwulan I-2009 PT KA menargetkan angkutan batu bara mencapai 2.112.900 juta ton dan tercapai 2.112.950 juta ton.
Pada triwulan II, dari target angkutan 2,322 juta ton tercapai 2,201 juta ton batu bara atau hanya 95 persen dari target. Adapun pada triwulan III-2009, dari target angkutan 2,349 juta ton tercapai 2,146 juta ton atau sekitar 91 persen.
As’ad mengatakan, lambatnya pencapaian angkutan tersebut terjadi menyusul sering rusaknya peralatan pembongkaran di Tarahan, Lampung Selatan. Hal itu menjadi penyebab berkurangnya rangkaian kereta pengangkut, dari yang seharusnya 14 rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang atau KA babaranjang per hari menjadi 11 rangkaian KA babaranjang per hari.
Zakaria, Kepala Humas PT KA Divre III.2 Tanjungkarang, mengatakan, selain jumlah rangkaian berkurang, akibat adanya gangguan pada pembongkaran batu bara di Tarahan mengakibatkan pembongkaran berjalan lama. Idealnya, untuk bisa membongkar muatan satu rangkaian babaranjang yang terdiri atas 40-45 unit gerbong, dibutuhkan waktu 1,5 jam.
”Akan tetapi, pembongkaran kadang mencapai 2,5 jam apabila mesin pembongkar rusak. Lamanya waktu pembongkaran mengakibatkan kereta babaranjang mengantre cukup lama,” ujar Zakaria. (HLN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar