Minggu, 19 Februari 2012

EKSPANSI USAHA: Semen Gresik dirikan anak usaha bidang batu bara

Large_semen_gresik-dg                               GRESIK, Jawa Timur: PT Semen Gresik (Persero) Tbk mendirikan anak usaha PT Semen Gresik Group (SGG) Energi Prima bergerak di bidang pertambangan batu bara dengan dana investasi Rp500 miliar, yang dijadualkan mulai melakukan aktifitas pada Agustus 2012.

SGG Energi Prima diperankan untuk memperlancar pasokan bahan bakar batu bara terhadap pabrik semen di bawah Semen Gresik Group (Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang), dengan kebutuhan 4 juta ton per tahun.

Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis PT Semen Gresik (Persero) Tbk Erizal Bakar mengatakan kegiatan produksi semen membutuhkan ketercukupan penyediaan bahan bakar batu bara secara tepat volume, kualitas sekaligus kontinuitas.

Kondisi tersebut, lanjut dia, perlu diupayakan dengan meningkatkan ketersediaan melalui pembentukan anak usaha yang memfokuskan terhadap bidang pertambangan batu bara.

“Kami selama ini mengandalkan penyediaan batu bara dari sejumlah pemasok dengan kebutuhan total 3,2 juta ton/tahun [untuk Semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang], dimana posisi kami sebagai pembeli bahan bakar tersebut tidak cukup kuat. Maka perlu ada anak usaha yang tangani batu bara,” ujarnya
seusai peresmian pembentukan PT SGG Energi Prima di kantor pusat PT Semen Gresik, hari ini 17 Februari 2012.

Terpilih sebagai direktur utama SGG Energi Prima adalah Mat Sulkan. Erizal menambahkan SGG Energi Prima didirikan dengan alokasi dana investasi Rp500 miliar, dimana kepemilikan sahamnya terdiri dari PT Semen Gresik dan Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) dengan komposisi 97% : 3%.


Pembentukan SGG Energi Prima dinilai penting guna memperkuat pasokan batu bara bagi Semen Gresik Group dalam jangka panjang. Soalnya, volume kebutuhan batu bara dari grup BUMN tersebut tahun ini 3,2 juta ton akan naik menjadi 4 juta ton pada akhir tahun ini.

Peningkatan kebutuhan bahan baku itu seiring beroperasinya pabrik Tuban IV di Jatim pada triwulan I tahun ini dan Tonasa V di Sulawesi Selatan pada triwulan II mendatang. Sebanyak 70% merupakan batu bara berkalori rendah dan medium, sedangkan sisanya kalori tinggi.

Dirut SGG Energi Prima Mat Sulkan mengatakan perusahaan tersebut dijadualkan mulai beroperasi pada enam bulan ke depan atau sekitar Agustus. Dalam langkah awal akan menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan perusahaan tambang batu bara yang telah eksis, kemudian dalam jangka panjang akan mengakuisisi perusahaan sektor tersebut.

”Ke depan, kami akan mencari lahan dan mengupayakan izin eksplorasi tambang batu bara, dengan melakukan survei lokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Kami akan bergerak secepatnya,” paparnya.


Kegiatan operasional lainnya yang dirancang untuk mengoptimalkan peran SGG Energi Prima mencakup transportasi batu bara melalui pengoperasian dermaga, pelabuhan bongkat muat, penyediaan kapal pengangkut. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar