Senin, 27 Februari 2012

Harga BBM Idealnya Naik Rp 1.000-Rp 1.500

| Erlangga Djumena | Senin, 27 Februari 2012 | 13:53 WIB 

Pengguna kendaraan pribadi mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (24/2/2011).
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengatakan, harga bahan bakar minyak bersubsidi idealnya mengalami kenaikan Rp 1.000 atau Rp 1.500 per liter. "Idealnya naik Rp1.000- Rp1.500 per liter. Tapi, nanti tunggu hasil pembicaraan pemerintah dan DPR," katanya di Jakarta, Senin (27/2/2012).

Pemerintah merencanakan kenaikan harga BBM bersubsidi sebagai cara menekan beban subsidi APBN 2012 yang meningkat karena tingginya harga minyak mentah. Rencana kenaikan tersebut akan dibicarakan pemerintah dengan DPR yang dijadwalkan pada Selasa (28/2/2012).

Menurut Widjajono, pemerintah sudah siap menyampaikan alternatif atau opsi-opsi kenaikan harga BBM ke DPR. "Kami akan sampaikan opsi-opsi kenaikan harganya dari mulai Rp500 sampai Rp2.000 per liter beserta dampak-dampaknya," ujarnya.
   
Ia mengatakan, era harga BBM murah sudah lewat, karena Indonesia, meski memproduksi minyak, namun sudah menjadi "net importir". Wamen ESDM juga mengatakan, kalau harga BBM sudah dinaikkan, maka program pembatasan tidak akan dijalankan.

UU tentang APBN Perubahan, lanjutnya, kemungkinan akan mengamanatkan kenaikan harga BBM dan tidak lagi pembatasan. "Namun, kalau mobil dinas tetap akan dibatasi pemakaian BBM subsidinya, tapi tidak untuk pemindahan semua mobil pribadi ke pertamax. Itu tidak mungkin," katanya.
   
Demikian pula, program konversi BBM ke gas tetap akan berjalan dalam jangka menengah dan panjang. Menurut dia, pemanfaatan gas transportasi akan makin berkembang setelah harga BBM dinaikkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar