Senin, 05 Maret 2012

Semburan Lumpur di Pamekasan Berhenti

Rabu, 15 Februari 2012 11:31 WIB     
Semburan_Lumpur_di_Pamekasan_Berhenti 
PAMEKASAN--MICOM: Semburan lumpur yang terjadi di halaman rumah warga Dusun Batokaleng, Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang terjadi sejak Senin (13/2), kini telah terhenti.

"Sejak tadi malam semburan lumpurnya terhenti," kata warga setempat Abu Siri, Rabu (15/2).

Semburan lumpur yang terjadi di lokasi pengeboran sumur di halaman rumahnya itu kini hanya sesekali saja, namun tekanan gas tetap berlangsung.

Abu Siri mengaku, meski semburan lumpur telah terhenti, dirinya bersama empat anggota keluarga lainnya hingga kini masih belum kembali ke rumahnya dan tetap tinggal di rumah keluarganya.

"Kami masih khawatir, soalnya gas yang menyembur dari bekas sumur bor ini kan mudah terbakar," ucap Abu Siri.

Semburan lumpur yang terjadi di halaman rumah warga bernama Abu Siri ini terjadi pada Senin (13/2) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Ketika itu, Abu Siri sedang mengebor sumur di halaman rumahnya. Pada kedalaman 32 meter, tiba-tiba keluar semburan lumpur bercampur air dan gas dan berbau belerang.

Semburan lumpur ini membuat semua warga di kampung itu panik, terutama keluarga Abu Siri dan tetangganya.

Sejak terdengar adanya semburan lumpur bercampur gas pada Senin (13/2) sore, warga di Desa Gugul banyak yang berdatangan untuk melihat langsung dari dekat, kejadian itu.

Tidak sedikit di antara para pengunjung yang mengabadikan kejadian semburan ini dengan menggunakan kamera telepon seluler yang mereka bawa.

Menurut salah seorang pekerja, Rosidi, semburan lumpur bercampur gas dan berbau belerang itu terjadi pada kedalaman sekitar 32 meter.

"Sebenarnya, pada kedalaman 28 meter kami telah menemukan sumber air. Tapi pengeboran kami perdalam lagi dengan harapan menemukan sumber mata air yang lebih besar," katanya menuturkan.

Akan tetapi, sambung dia, setelah mencapai kedalaman sekitar 32 meter, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari lubang pengeboran lalu muncrat semburan lumpur bercampur air dan gas, serta berbau belerang.

Sebelumnya, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan Jumhari Gani mengaku telah melaporkan peristiwa itu ke Pemprov Jatim dan rencananya akan dilakukan penelitian Rabu (15/2) hari ini.

"Yang akan kita teliti adalah kandungan gasnya. Jika memang potensial untuk dikelola, jelas akan kami kelola," katanya menjelaskan.

Lokasi semburan lumpur bercampur gas dan berbau belerang ini berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi wisata Api Tak Kunjung Padam di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan.

Sebagian warga di wilayah ini memperkirakan, semburan gas itu masih masih merupakan jalur dari sumber gas di Desa Larangan Tokol. (Ant/OL-3) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar