Minggu, 11 Maret 2012

Harga BBM Naik, Kehidupan Buruh makin Terhimpit

Sabtu, 10 Maret 2012 18:16 WIB     
Harga BBM Naik Kehidupan Buruh makin Terhimpit  
PEKANBARU--MICOM: Aktivis pejuang buruh yang juga Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan, kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada kondisi kerja dan upah buruh.

"Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, justru buruh makin miskin, dan pengangguran meningkat. Kenaikan harga BBM berdampak pada masalah krusial berikutnya," katanya Sabtu (10/3).

Dampak pertama, menurutnya, akan muncul efek domino terhadap kenaikan ongkos produksi (termasuk industri), tarif transportasi, dan harga bahan-bahan pokok, termasuk tarif daftar listrik (TDL).

"Kedua, kenaikan BBM berpengaruh pada industri dalam negeri, khususnya menengah ke bawah, yang akhirnya berdampak 'pemiskinan' pada buruh dan hilangnya lapangan kerja, baik dalam bidang industri, pertanian, maupun perikanan," paparnya.

Anggota Komisi IX ini mengingatkan pula, kenaikan upah buruh dan pekerja yang diperjuangkan dengan susah payah menjadi tidak relevan, akibat pemaksaan penerapan tarif baru BBM.

"Kenaikan upah tahun 2012 berdasarkan hasil survei pasar, yakni atas 46 Komponen Hidup Layak (KHL) pihak Kemenakertrans dan 127 KHL dari lembaga AK3, telah membuktikan pengaruh besar tarif baru BBM itu," urainya.

Artinya, keputusan kenaikan upah pada tahun 2012 tidak ada artinya bagi buruh dan Pekerja. "Sebab, kenaikan BBM tidak disertai dengan kenaikan kembali upah buruh," katanya.

Efek berikutnya, menurut Rieke Diah Pitaloka, kenaikan BBM berpengaruh pada industri dalam negeri khususnya menengah ke bawah. Ia menunjuk contoh, solar naik, harga sembako otomatis meningkat pula.

"Ini pun dijadikan alasan untuk menambah pasokan dengan membuka impor. Artinya buruh pabrik gula akan 'senin kemis' hidupnya akibat pabriknya kalah bersaing degan gula impor," jelasnya. (Ant/OL-9)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar