Selasa, 06 Maret 2012

Kilau Emas Meredup

Rabu, 07 Maret 2012 | 10:53 WIB
TEMPO.CO, New York - Harga emas turun ke level terendahnya dalam enam minggu terakhir. Pemicunya, kekhawatiran akan pelambatan ekonomi global yang juga menyeret turunnya bursa saham dan minyak berjangka.

Harga emas untuk pengiriman bulan April turun US$ 31,8 (1,9 persen) menjadi US$ 1.672,1 per troy ounce di Bursa Komoditas New York (NYMEX). Pertama kalinya ditutup di bawah level US$ 1.700 sejak 24 Januari lalu. Emas telah naik 6,7 persen sepanjang tahun ini, tapi terkoreksi 2,3 persen di bulan ini.

Pasar kembali khawatir tentang prospek ekonomi global setelah adanya peringatan tentang dampak krisis utama Yunani. Dolar Amerika Serikat yang kembali menguat terhadap mata uang utama dunia juga membuat harga emas kembali tertekan.

Lembaga keuangan internasional, kelompok perbankan yang membantu melakukan negoisasi soal swap (pertukaran) obligasi, dilaporkan memperingatkan bahwa jika Yunani mengalami gagal bayar, Uni Eropa akan membutuhkan dana talangan lagi sekitar 1 triliun euro (US$ 1,32 triliun) dan bisa merusak perekonomian kawasan. Angka tersebut termasuk dana talangan untuk Italia dan Spanyol serta biaya rekapitaliasi perbankan, seperti yang dilaporkan Reuters.

Awal minggu ini Cina menurunkan target pertumbuhan ekonominya menjadi 7,5 persen, di bawah target dalam delapan tahun terakhir. “Turunnya harga emas menunjukkan dengan jelas bahwa masih ada korelasi antara logam mulia dan aset berisiko seperti ekuitas dan komoditas,” ujar analis dari Commerzbank. “Ini mungkin juga karena investor yang melepas posisi belinya di pasar berjangka.”

Harga platina juga turun US$ 50,7 (3,1 persen) menjadi US$ 1.611,9 per troy ounce. Sebelumnya harga platina berhasil reli dalam beberapa sesi terakhir karena aksi mogok di tambang emas putih terbesar Impala Platinum, Rustenburg, di Afrika Selatan. Sementara untuk perak merosot 91 sen (2,7 pesen) menjadi US$ 32,78 per ounce, yang merupakan level terendahnya dalam enam pekan terakhir.

Indeks dolar AS, yang merupakan barometer pergerakan dolar dengan enam mata uang utama dunia, naik ke level 79,823 dari posisi sehari sebelumnya di 78,309.

MARKETWATCH/ VIVA B.K.
foto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar