Selasa, 06 Maret 2012

Demokrat Yakin Partai Koalisi Dukung Kenaikan BBM

Sandro Gatra | Tri Wahono | Selasa, 6 Maret 2012 | 12:42 WIB
 
Stiker bertuliskan "Premium untuk Golongan Tidak Mampu" terpasang di mesin pompa SPBU 31.10202 di Jalan Abdul Muis, Jakarta, Senin (4/7/2011).
JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat meyakini seluruh partai yang tergabung dalam koalisi akan mendukung rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Saat ini, hanya Partai Keadilan Sejahtera yang masih menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Tinggal PKS. Kita bertemu terus dengan PKS. Dalam waktu yang tidak lama, PKS akan memiliki pemahaman atas (kebijakan) itu," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa (6/3/2012).
Jafar mengatakan, Partai Golkar, PAN, PKB, dan PPP mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi asalkan ada kompensasi untuk masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Sikap itu, kata dia, terlihat dalam Sekretariat Gabungan.
"Semuanya memberikan dukungan dengan catatan bahwa semua selisih kenaikan itu dimanfaatkan untuk pembangunan dan hal-hal spesifik, seperti masalah kemiskinan, lapangan kerja. Kemudian bagaimana nelayan, petani, mendapatkan perhatian," kata dia.
Jafar menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak terhindarkan. Pasalnya, kata dia, harga minyak mentah dunia sudah menyentuh harga 120 dollar AS per barrel. Padahal, asumsi harga minyak mentah dunia dalam APBN 2012 hanya 90 dollar AS per barrel.
"Kalau masih panas situasi di Timur Tengah bisa naik 130 atau 140 (dollar AS per barrel). Karena itu bagaimana pemerintah bisa menyesuaikan atau pengurangan subsidi untuk peruntukan yang lain," kata Jafar.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar