Kamis, 22 Desember 2011 | 12:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham PT Tambang Bukit Asam (Persero) Tbk mengangkat Milawarma sebagai direktur utama perusahaan. Milawarma menggantikan direktur utama sebelumnya, Sukrisno.
"Pak Milawarma sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Produksi PTBA," ujar sekretaris perusahaan, Achmad Sudarto, usai RUPS, Kamis, 22 Desember 2011.
Selain itu, rapat juga menyepakati menunjuk Achmad Sudarto sebagai direktur keuangan. "Tetapi, sampai saat ini, saya masih merangkap sebagai sekretaris perusahaan. Sesuai dengan perundangan, saya akan melepas jabatan sekretaris perusahaan jika sudah ada gantinya," katanya.
Sejumlah perubahan direksi di emiten berkode efek PTBA itu di antaranya Direktur Operasi dan Produksi Heri Suprianto menggantikan Milawarma. Sedangkan Direktur Niaga dipimpin oleh M. Jamil, Direktur Pengembangan Usaha Anung Dwi Prasetyo, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Maezar Gazali.
Direktur utama yang lama, Sukrisno, sangat optimistis dengan tim baru di perusahaan batu bara pelat merah ini. "Program-program dapat terealisasi," katanya.
Dia mengatakan perusahaan harus menargetkan tiga hal. Jangka pendeknya setidaknya perusahaan harus meningkatkan keuntungan. Untuk jangka panjangnya, PTBA harus menjadi perusahaan batu bara terbesar.
Menjadi perusahaan batu bara terbesar, ujarnya, bukanlah hal mudah. Sebab, kompetitor lainnya di Indonesia juga terus berkembang. "Jadi, sekarang harus mulai mencari cara untuk mengembangkan perusahaan," kata dia.
SUTJI DECILYA
"Pak Milawarma sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Produksi PTBA," ujar sekretaris perusahaan, Achmad Sudarto, usai RUPS, Kamis, 22 Desember 2011.
Selain itu, rapat juga menyepakati menunjuk Achmad Sudarto sebagai direktur keuangan. "Tetapi, sampai saat ini, saya masih merangkap sebagai sekretaris perusahaan. Sesuai dengan perundangan, saya akan melepas jabatan sekretaris perusahaan jika sudah ada gantinya," katanya.
Sejumlah perubahan direksi di emiten berkode efek PTBA itu di antaranya Direktur Operasi dan Produksi Heri Suprianto menggantikan Milawarma. Sedangkan Direktur Niaga dipimpin oleh M. Jamil, Direktur Pengembangan Usaha Anung Dwi Prasetyo, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Maezar Gazali.
Direktur utama yang lama, Sukrisno, sangat optimistis dengan tim baru di perusahaan batu bara pelat merah ini. "Program-program dapat terealisasi," katanya.
Dia mengatakan perusahaan harus menargetkan tiga hal. Jangka pendeknya setidaknya perusahaan harus meningkatkan keuntungan. Untuk jangka panjangnya, PTBA harus menjadi perusahaan batu bara terbesar.
Menjadi perusahaan batu bara terbesar, ujarnya, bukanlah hal mudah. Sebab, kompetitor lainnya di Indonesia juga terus berkembang. "Jadi, sekarang harus mulai mencari cara untuk mengembangkan perusahaan," kata dia.
SUTJI DECILYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar