Kamis, 05 Januari 2012

Polri Bersikukuh Korban Tewas Cuma Dua Orang

05 Januari2012,MI
JAKARTA--MICOM: Kepolisian Republik Indonesia mengakui ada kesimpangsiuran data yang terkait korban meninggal dunia dalam kasus bentrokan warga yang melakukan unjuk rasa dengan aparat kepolisian di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat.

Polisi menyebut dua orang meninggal dunia, sedangkan hasil temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut tiga orang meninggal dunia.

"Dari hasil penyelidikan polisi bekerjasama dengan Bidan Desa, Dokter Puskesmas, Dokter Polri, dan RS Bima pada 24 Desember 2011 ada 1 orang meninggal di Dusun Soro, Kecamatan Lambu bernama Syarifuddin Arrahman, 32 tahun," ujar Kepala Divisi Humas Irjen (Pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Kamis (5/1).

Saud menjelaskan dari keterangan kakak Syarifuddin, Syarifuddin meninggal karena sakit perut sejak tanggal 24 Desember pagi dan akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WITA. Jenazah Syarifuddin sendiri baru dikuburkan pada tanggal 25 Desember 2011.

Saud menambahkan Syarifuddin dari awal tidak mengikuti unjuk rasa yang dilakukan warga kecamatan Lambu. "Syarifuddin ini tidak mengikuti unjuk rasa dari awal, dan meninggal karena sakir perut, jadi dia di rumah saja" imbuh Saud.

Informasi mengenai Syarifuddin ini, menurut Saud, baru didapatkan oleh polisi pada Rabu (4/1). "Ini ada kesimpangsiuran data jadi kita kerjasama dengan aparat desa untuk mencari tahu dan didapatlah data seperti itu," tandas Saud. (*/X-12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar