Kamis, 05 Januari 2012

Anak usaha Myoh raih penjaman dari KEBI

enjaman dari KEBI

JAKARTA: PT Sims Jaya Kaltim, anak usaha PT Myoh Technology Tbk, mendapatkan fasilitas pinjaman senilai US$3 juta atau setara Rp27,24 miliar dari Bank Korean Exchange Bank Indonesia.

Direktur Utama Myoh Dedet Yandrinal mengatakan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan anak usaha perseroan untuk membeli ekskavator guna mendukung aktivitas jasa kontraktor pertambangan.

“Dana itu akan kami gunakan untuk membeli ekskavator dari Trakindo [PT Trakindo Utama],” ujarnya saat dihubungi Bisnis hari ini.

Dedet menjelaskan pinjaman dari Bank KEB tersebut merupakan pinjaman jangka pendek dengan tenor pinjaman 3 bulan. Perseroan, tuturnya memiliki opsi untuk melunasi pinjaman itu setelah periode tiga bulan ataupun memperpanjangnya.

Dia menambahkan penandatanganan pinjaman antara kedua belah pihak dilakukan pada 23 Desember 2011. Adapun, lanjutnya bunga pinjaman mengacu pada LIBOR (London Interbank Offered Rate) ditambah 1,7% yang ditetapkan secara harian.

Pinjaman dari Bank KEB senilai US$3 juta itu merupakan bagian dari dana belanja modal (capital expenditure/ capex) yang dialokasikan perseroan untuk tahun ini mencapai US$20 juta atau setara Rp181,6 miliar.

Sebelumnya, Dedet menjelaskan capex tersebut akan dipenuhi perseroan dari pinjaman Bank KEB dan kas internal senilai US$8 juta. Perseroan, tuturnya berpotensi menggelar rights issue untuk memeroleh sisa dana sebesar US$9.

"Manajemen sedang mengkaji kemungkinan melakukan right issue lagi untuk mencari dana guna pemenuhan belanja modal tahun depan. Namun, kami masih belum dapat memastikan kapan aksi korporasi itu dilakukan berikut nilainya," terangnya belum lama ini.

Sims Jaya Kaltim merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan. Salah satu pelanggan perseroan adalah PT Kideco Jaya Agung yang merupakan anak usaha PT Indika Energy Tbk.

Myoh Technology menguasai 99,99% saham Sims Jaya melalui akuisisi yang baru saja direalisasikan dengan nilai Rp516 miliar. Dana akuisisi diperoleh perseroan dari hasil penerbitan saham baru sebanyak 1,26 miliar lembar senilai Rp529,52 miliar.

Dengan pengambilalihan saham tersebut, maka Myoh mengganti bisnis intinya menjadi jasa pertambangan dari sebelumnya bergerak di bidang perangkat lunak. Adapun, nama perseroan juga akan berubah menjadi PT Samindo Resources Tbk.

Dedet mengatakan, paskaakuisisi perseroan memproyeksikan pendapatan pada 2011 sebesar Rp1,45 triliun atau melonjak 745,78% jika dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp1,95 miliar.

"Untuk usaha lama sudah tidak dijalankan lagi. Jadi kontribusi pendapatan perseroan ke depannya hanya berasal dari Sims Jaya Kaltim," kata Dedet belum lama ini.

Seiring dengan lonjakan pendapatan tersebut, laba bersih perseroan sepanjang 2010 juga diperkirakan ikut terkerek menjadi Rp43 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp72,38 juta.

Adapun, pada tahun ini perseroan memperkirakan pencapaian pendapatan sebesar Rp1,54 triliun, naik 5,7% dibandingkan dengan tahun ini. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar