Selasa, 03 Januari 2012

BUMI percepat bayar utang ke CIC

02 Januari 2012,Bisnis Indonesia




JAKARTA: Ekportir terbesar batu bara di Indonesia PT Bumi Resources Tbk akan mempercepat pembayaran utang perseroan tahap kedua kepada China Investment Corporation (CIC) sebesar US$600 juta pada tahun ini.

Menurut Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava, utang yang akan dilunasi akan jatuh tempo pada 2014.

"Kami bisa bayar 2 tahun lebih awal. Rencananya September atau Oktober tahun ini," ujarnya selepas pembukaan perdagangan tahun ini di Jakarta, hari ini, 2 Januari 2012.

Seperti diketahui, Bumi Resources mendapatkan pinjaman dari CIC sebesar US$1,9 miliar pada 2009. Jatuh tempo utang tersebut dibagi dalam tiga tahap, yakni US$600 juta selama 4 tahun, US$600 juta selama 5 tahun, dan US$700 juta selama 6 tahun.

Dileep menambahkan, dana untuk percepatan pembayaran hutang tersebut akan menggunakan kombinasi dari refinancing, penguangan investasi, dan penggunaan dana internal. Sayangnya, dia tidak menjelaskan berapa porsi dari masing-masing opsi tersebut.

Penguangan investasi, dijelaskannya, akan dilakukan terhadap investasi jangka pendek yang ditanam perseroan di PT Bukit Mutiara. Seperti diketahui, pada tahun 2009 Bumi Resources menggelontorkan pinjaman sebesar US$251 juta pada Bukit Mutiara.

Menurut rencana, setengah dari hutang tersebut akan dilunasi Bukit Mutiara pada semester I tahun ini. Sementara itu, sisanya kan dilunasi pada 2013.

Percepatan pembayaran tersebut, menurut Dileep, dilakukan untuk rasio utang terhadap EBITDA yang tahun mencapai 2,3 hingga 3 kali.

"Pada 2013, rasio utang kami terhadap EBITDA harus 1 kali," imbuhnya.

Buyback saham

Dileep menambahkan, perseroan juga berencana meningkatkan treasury stock yang dimiliki perseroan hingga mencapai 200--300 juta lembar saham. Menurutnya, saat ini treasury stock perseroan berkisar 40--50 juta lembar saham.

"Kami akan melakukannya tahun ini," jelasnya.

Dileep optimistik produksi batu bara perseroan bisa mencapai 75 metric ton (mt) tahun ini. Target tersebut meningkat 13,63% dari total produksi tahun ini sebanyak 66 mt. Dia juga berharap harga batu bara tahun ini tidak akan berbeda jauh dengan tahun ini yang berkisar US$90 per ton.

Pada perdagangan hari ini, 2 Januari 2012, saham BUMI menguat 1,15% ke harga Rp2200 per lembar   sahamnya. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar