Kamis, 05 Januari 2012

LOGAM INDUSTRI: Pasar diprediksi rebound

LOGAM INDUSTRI: Pasar diprediksi rebound


SINGAPURA: Credit Suisse AG memperkirakan harga logam industri termasuk tembaga dapat rebound tahun ini, setelah jatuh pada 2011 karena spekulasi soal kemungkinan resesi global membebani permintaan.

"Sebagian besar pasar ini memang masih sangat ketat, dan jika kami benar tentang kondisi makro, gerakan dalam pasokan dan permintaan akan menyebabkan gerak harga yang cukup besar," kata Ric Deverell, Kepala Riset Komoditas Global Credit Suisse, kepada Bloomberg.

Menurut Deverell harga logam dasar dan kelompok logam platinum akan mencapai level tinggi pada 2012.

Indeks komoditas mencatat penurunan tahunan pertama sejak 2008 pada tahun lalu di tengah kekhawatiran soal krisis utang di Eropa dan pendinginan perekonomian China akan mengurangi permintaan bahan baku.

Salah satunya tembaga, yang sering dijadikan sebagai indikator aktivitas ekonomi seperti yang digunakan dalam konstruksi dan otomotif, turun 21%, sementara paladium 18% selama 2011.

"Setiap tahun orang meragukan pertumbuhan China," kata Deverell hari ini. "Pertumbuhan 8%-9% sudah sangat terhormat. Mereka sudah memiliki penyesuaian yang sehat dalam kebijakan, dan pertumbuhan bergerak menuju tingkat yang lebih berkelanjutan."

Tembaga pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange diperdagangkan pada US$7.640 per ton pukul 11.08 di Singapura, setelah merosot 3,6% bulan lalu dan 1,3% pada November. Spot paladium, digunakan untuk membuat katalis automobil, berada pada US$655,75 per ounce.

Nilai tengah dari survei Bloomberg menunjukkan pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat menjadi 8,5% pada 2012 dari 9,2% tahun lalu. Hal itu sejalan dengan proyeksi dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pada 28 November.

Menurut Deverell memang masih banyak hal yang membuat orang khawatir dalam jangka pendek harga saat komoditas cenderung terombang-ambing.

"Eropa masih akan berada dalam kondisi yang sama, tapi kami mengharapkan ada pertumbuhan lebih lemah, bukan suatu keruntuhan," kata Deverell.  (Taufikul Basari/sut)Large__mg_0217

Tidak ada komentar:

Posting Komentar