Penulis : Andreas Timothy
Jumat, 06 April 2012 20:26 WIB 
JAKARTA--MICOM: Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Gas (Pertagas), siap membangun infrastruktur gas untuk transportasi dengan pola mother and daughter station (stasiun induk dan stasiun anak) untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Direktur Utama Pertagas Gunung Sardjono Hadi mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan lahan di Bitung-Tangerang untuk pembangunan satu mother station dan empat daughter station di kawasan Jakarta yakni Cililitan, Kalideres, Ancol dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Pembangunan satu mother dan empat daughter station ini perkiraan investasinya sekitar Rp90 miliar-Rp120 miliar," ujar Gunung kepada Media Indonesia, Jumat (6/4).
Ia mengungkapkan, pembangunan mother and daughter station tersebut telah dilelangkan. Namun identitas pemenang lelang belum bisa diumumkan karena masih menunggu kejelasan regulasi dari pemerintah.
Hal itu dilakukan karena terjadi perubahan terkait anggaran pembangunan dari semula internal Pertamina menjadi dari Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN). "Kami masih menunggu adanya penugasan resmi dari pemerintah termasuk mekanisme penggunaan anggaran yang berasal dari APBN tersebut," jelasnya.
Lagipula, hingga saat ini pemerintah masih belum menetapkan jelas kenaikan harga gas dari Rp3.100 per liter setara premium (lsp) menjadi Rp4.100 per lsp. Meski secara lisan tampaknya pemerintah telah menyetujui rencana kenaikan harga gas untuk transportasi, namun, hal tersebut belum dituangkan dalam aturan tertulis.
Padahal, jika telah ada kejelasan aturan, seharusnya satu mother dan empat daughter station tersebut sudah bisa beroperasi pada Juni 2012 ini. “Tapi kita tahan semua dulu sampai jelas aturannya," kata dia. (Atp/OL-9)
Direktur Utama Pertagas Gunung Sardjono Hadi mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan lahan di Bitung-Tangerang untuk pembangunan satu mother station dan empat daughter station di kawasan Jakarta yakni Cililitan, Kalideres, Ancol dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Pembangunan satu mother dan empat daughter station ini perkiraan investasinya sekitar Rp90 miliar-Rp120 miliar," ujar Gunung kepada Media Indonesia, Jumat (6/4).
Ia mengungkapkan, pembangunan mother and daughter station tersebut telah dilelangkan. Namun identitas pemenang lelang belum bisa diumumkan karena masih menunggu kejelasan regulasi dari pemerintah.
Hal itu dilakukan karena terjadi perubahan terkait anggaran pembangunan dari semula internal Pertamina menjadi dari Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN). "Kami masih menunggu adanya penugasan resmi dari pemerintah termasuk mekanisme penggunaan anggaran yang berasal dari APBN tersebut," jelasnya.
Lagipula, hingga saat ini pemerintah masih belum menetapkan jelas kenaikan harga gas dari Rp3.100 per liter setara premium (lsp) menjadi Rp4.100 per lsp. Meski secara lisan tampaknya pemerintah telah menyetujui rencana kenaikan harga gas untuk transportasi, namun, hal tersebut belum dituangkan dalam aturan tertulis.
Padahal, jika telah ada kejelasan aturan, seharusnya satu mother dan empat daughter station tersebut sudah bisa beroperasi pada Juni 2012 ini. “Tapi kita tahan semua dulu sampai jelas aturannya," kata dia. (Atp/OL-9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar