Rabu, 04 April 2012

Antam Genjot Produksi Emas

Erlangga Djumena | Jumat, 23 Maret 2012 | 11:33 WIB 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis penjualan emas yang berkilau tahun lalu tak membuat PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) tergiur dan mematok target tinggi tahun ini. Tahun lalu, perusahaan pelat merah ini menjual 8.001 kg emas, 109,65 persen dari target perusahaan di awal 2011 sebesar 7.304 kg.
Meskipun penjualan emas tumbuh 22,07 persen dari volume penjualan 2010 6.561 kg, tahun ini perusahaan justru menurunkan target penjualan emas. Volume penjualan tahun ini dibidik hanya 7.000 kg atau turun 12,6 persen dari tahun lalu.
SVP Corporate Secretary Antam Bimo Budi Satriyo mengatakan perusahaan tak mematok target penjualan terlalu tinggi karena barangnya berasal dari produksi sendiri dan pengolahan milik pihak ke tiga (third party refining). Namun mereka tetap berharap penjualan emas dari produksi tambang sendiri akan meningkat tahun ini. "Penjualan emas yang berasal dari tambang sendiri diharapkan akan naik seiring estimasi kenaikan produksi dari Cibaliung menjadi 1,1 ton dari sebelumnya sekitar 700 kg," kata Bimo dalam surat elektroniknya kepada KONTAN, Kamis(22/3/2012).
Tahun ini Antam menargetkan produksi emas bisa tumbuh 16,24 persen menjadi 3.100 kg dari realisasi 2011 sebesar 2.667 kg. Produksi dari tambang Pongkor diharapkan sebesar 2000 kg dari realisasi 2011sebanyak 1987 kg. Sementara itu tambang Cibaliung diharapkan menghasilkan emas 1.100 kg, naik dari produksi 2011 sebanyak 680 kg. Pada 2011 produksi emas Antam turun 3,93 persen dari 2.776 kg pada 2010 karena penurunan kadar bijih emas yang ditambang.
Tahun ini perseroan juga akan menggenjot produksi dan penjualan bijih nikel yang pada 2011 menyumbang 24 persen terhadap pendapatan perusahaan. Perseroan menargetkan produksi bijih nikel bisa meningkat 18,98 persen menjadi 9,47 juta wet metric ton (WMT) dari produksi 2011 7,95 juta WMT. Target peningkatan produksi ini di atas kenaikan 2011 yang sebesar 13,81 persen.
Di sisi penjualan, Antam mematok kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 22,92 persen dari 6,34 juta WTM menjadi 7,8 juta WTM. "Produksi dan penjualan bijih nikel ini kami tingkatkan seiring dengan masih tingginya permintaan," kata Bimo.
Produksi ferronickel tahun ini ditargetkan sebesar 18.000 ton nikel dalam ferronickel (TNi), turun 8,58 persen dibandingkan realisasi produksi 2011 sebanyak 19.690 TNi. Sementara itu volume penjualan ferronickel ditargetkan berada di kisaran 19.500 TNi, tak jauh beda dengan realisasi penjualan tahun lalu sebanyak 19.527 TNi. "Untuk ferronickel, tahun ini kita melakukan routine overhaul pabrik FeNi II sehingga level produksi hanya mencapai 18.000 ton nikel dalam ferronickel (TNi)," kata Bimo.
Bimo mengatakan perbaikan rutin ini sudah dimulai pada pertengahan Januari 2012 dan diharapkan bisa beroperasi kembali pada April 2012. Tahun ini perusahaan juga menargetkan produksi dan penjualan bauksit sebanyak 100.000 WMT. Produksi dan penjualan batu bara dipatok sebanyak 1 juta WMT.
Tahun lalu Antam mencetak laba bersih setelah diaudit sebesar Rp 1,93 triliun, naik 14,88 persen dari laba 2010 sebesar Rp 1,68 triliun. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 18,32 persen dari Rp 8,74 triliun menjadi Rp 10,43 miliar.
Perusahaan juga berhasil menaikkan efisiensi sehingga nilai penghematan mencapai Rp 75,6 miliar, naik 147,86 persen dari penghematan 2010 sebesar Rp 30,5 miliar. Bimo mengatakan penghematan telah dilakukan dengan optimalisasi proses di pabrik seperti penggunaan jenis bahan bakar dan optimalisasi peralatan pabrik. (Bernadette Christina Munthe/Kontan)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar