Kamis, 09 Februari 2012

Warga Lampung Makin Enggan Gunakan Pertamax

Jumat, 10 Februari 2012 11:17 WIB 
BANDARLAMPUNG--MICOM: Sejumlah warga di Bandarlampung menyatakan mereka makin enggan menggunakan pertamax sehubungan kenaikan harga bahan bakar minyak itu di wilayah Bandarlampung dari Rp9.200 per iter menjadi Rp9.400 per liter.

"Kadang premium saya campur dengan pertamax agar tarikan mesin bagus. Namun, karena harganya naik sehingga selisih harga dengan premium makin besar, saya gunakan premium saja," kata Manihuruk, di Bandarlampung, Jumat (10/2).

Sejumlah pemilik kendaraan roda empat lainnya juga mengatakan hal senada, yakni selisih harga pertamax dan premium terlalu besar sehingga mereka memutuskan menggunakan premium, meski diimbau agar menggunakan pertamax.

Misalnya, dengan membeli premium sebesar Rp100 ribu maka didapatkan 22,22 liter. Jika pertamax dibeli dengan nominal uang yang sama maka hanya didapatkan 10,63 liter.

Mereka juga lebih mendukung kenaikan harga BBM daripada pembatasan penggunaan premium, karena harga pertamax di daerah lebih mahal dibandingkan dengan harganya di Jakarta.

Sementata itu, berdasarkan pantauan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bandarlampung dalam seminggu terakhir, pengendara mobil dan motor umumnya mengisi tangki kendaraannya dengan premium, meski ada beberapa pengendara motor yang membeli pertamax.

Salah satu karyawan SPBU di Jl Pangeran Antasari Bandarlampung yang enggan disebutkan namanya, menyatakan minat warga menggunakan pertamax makin berkurang sejak harga BBM itu naik mulai awal Februari lalu.

Karena stok premium di Bandarlampung selalu cukup maka warga memilih menggunakannya, kecuali jika terjadi kelangkaan premium.

Banyak juga mobil baru berdaya mesin besar menggunakan premium, meski di depan SPBU tertulis bahwa premium untuk orang tidak mampu.

Di sejumlah SPBU lainnya seperti di kawasan Sukarame, Wayhalim dan Kalibalok Bandarlampung, pengendara tetap memilih menggunakan premium.

Sementara itu, pasokan BBM ke berbagai SPBU di Bandarlampung tetap lancar sehingga tidak menimbulkan antrean panjang, meski cuaca ekstem kadang melanda perairan Lampung.

Menurut Pertamina Lampung-Bengkulu, konsumsi BBM masyarakat Lampung per hari untuk premium rata-rata 1.800-1.950 kiloliter, dan solar 1.300-1.400 kiloliter. (Ant/OL-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar