Minggu, 12 Februari 2012

PASOKAN BATU BARA: Industri khawatir kelangkaan sampai Maret

Large_batu_bara
JAKARTA : Pengusaha tekstil khawatir kelangkaan batu bara yang saat ini terjadi akan berlangsung hingga Maret, bulan depan.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, untuk kebutuhan konsumsi batu bara selama Februari pengusaha masih memiliki stok yang mencukupi.

“Untuk bulan ini stok yang ada masih mencukupi tapi kami berharap kelangkaan pasokan bisa segera teratasi sehingga tidak berlanjut hingga bulan depan,” kata Ade kepada Bisnis, hari ini (07/02).

Pasokan batu bara ke sejumlah sentra industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terutama di Pulau Jawa mengalami hambatan karena masalah cuaca.

Cuaca buruk dan tingginya gelombang perairan membuat pasokan berkurang dan membuat harga komoditas ini melambung hingga mnyentuh harga US$ 100 per ton.

“Ada beberapa industi yang mulai mengeluh mengenai kelangkaan pasokan sejak 10 hari terakhir dengan harga yang relatif tinggi,” jelasnya.

Dalam sehari industri TPT di hulu dan hilir membutuhkan sedikitnya 100 ton batu bara yang mayoritas dikonsumsi untuk proses pencelupan.

Kondisi saat ini membuat pengusaha hanya mengandalkan stok yang dimiliki dan diperkirakan hanya mampu memenuhi kebutuhan hingga akhir bulan ini.

Ade optimis kelangkaan yang terjadi pada Februari ini tidak akan mempengaruhi kinerja perdagangan TPT di akhir tahun.

Asosiasi membidik kinerja ekspor produk TPT pada tahun ini sebesar US$ 13,1 miliar. Angka tersebut sudah mengalami revisi dari target awal tahun sebesar US$ 13,7 miliar.

“Kelangkaan pasokan (batu bara) tidak akan mempengaruhi kinerja (ekspor) asalkan Maret nanti pasokan sudah kembali normal,” katanya.

Revisi target yang dilakukan tersebut lebih disebabkan oleh banyaknya pengurangan serta pembatalan order dari buyer sejak akhir tahun lalu.

Pada tahun lalu, kinerja ekspor TPT Indonesia mencapai US$ 12,1 miliar, meleset dari estimasi API di awal tahun sebesar US$ 13,6 miliar yang kemudian direvisi menjadi US$ 13,1 miliar.

Amerika Serikat memberikan kontribusi sebesar 36% dari total ekspor TPT, sementara Eropa 14%. Ekspor dengan tujuan benua biru tersebut turun 1% dibandingkan tahun sebelunya, sedangkan ekspor ke AS cenderung stabil. (06/Bsi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar